Mohon tunggu...
Muhtia Luchfi
Muhtia Luchfi Mohon Tunggu... Freelancer - Industrial Engineering Students Double Degree

An Industrial Engineering @SampoernaUniversity @UniversityofArizona

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Bulan Terbelah di Langit Amerika", Menguak Pandangan Islam di Mata Dunia

21 Februari 2018   18:45 Diperbarui: 21 Februari 2018   18:48 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nilai sosial dan simpati juga dapat kita jumpai dalam novel ini, seperti sikap dermawan seperti Philipus Brown yang selalu membagikan hartanya untuk kepentingan bersama. Sikap saling membantu seperti yang Gertrud dan Hanum lakukan. Dimana Hanum menbantu Gertrud untuk menyelesaikan masalah ibunya yang ingin meninggal secara damai. Dan sekaligus menjadi salah satu bukti yang konkrit untuk dimasukkan kedalam artikelnya.

Untuk unsur kebudayaan dan keagamaan juga terpapar jelas dalam novel ini. Kebudayaan jawa khususnya Yogyakarta sangatlah kental. Kita juga dapat menjumpai kebiasaan rutin yang dilakukan Hanum saat bertemu dengan Gertrud. beberapa tokoh yang berada dalam novel ini memiliki keteguhan dan kepercayaan terhadap Tuhan sangat tinggi, sehingga tokoh-tokoh ini benar-benar menggantungkan semua masalahnya kepada Tuhannya.

Penulis dalam novel ini ingin menyampaikan kebenaran-kebenaran mengenai Islam dan ingin menunjukan bahwa islam itu adalah agama yang rahmatan lil 'alamiin(agama yang membawa kedamaian). Melalui buku ini juga penulis menyampaikan ketidaksetujuan terhadap orang barat yang mengklaim Islam adalah agama teroris. Penulis menyampaikan bukti-bukti yang konkrit untuk mendukung argumennya tersebut

"ini adalah pahatan nukilan, ayat Al-Qur'an tentang kehebatan ajaran keadilan sebagai sumpremasi hukum manusia. Surah An- Nisa ayat 135" (hal. 207)

"...bahkan Nabi SAW adalah inspirasi negara ini. Patung itu telah membuka diri, bahwa Amerika dan Islam bertaut sejarah tentang cita-cita keadilan dan perjuangan manusia..." (hal. 208)

Novel ini dikemas dengan khyalan penulis yang memberikan suatu kejadian secara kebetulan. Sehingga saat membaca, pembaca merasa terhibur dan tidak kecewa dengan hal yang akan terjadi selanjutnnya. Namun, di luar dari fakta yang ada, novel ini masih bersifat "debatable" atau masih di perdebatkan. Terlepas dari hal itu semua, yang terpenting adalah bagaimana cara kita memaknai novel ini secara keseluruhan dan dapat mengambil hikmah dari kejadian yang dipaparkan dalam novel ini. Novel ini tidak hanya cocok untuk kaum muslim saja, melainkan juga cocok untuk masyarakat non-muslim. melalui fakta dan keajaiaban-keajaiban yang terjadi di novel ini, membuat pembacanya berfikir bahwa islam itu bukanlah agama teroris melainkan agama yang penuh kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun