Mohon tunggu...
Muh Miswal Masri
Muh Miswal Masri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mulai untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bumi dan Langit Penuh dengan Kalimat-Nya

1 April 2021   05:38 Diperbarui: 1 April 2021   05:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diantara amal shaleh  yang mudah di laksanakan oleh seorang muslim untuk mendekatkan dirinya kepada Allah taala adalah berdzikir, dan Allah taala telah memuji orang yang berdzikir dengan sebutan yang mulia, Allah taala berfirman: " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: "Ya tuhan kami tiada lah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci engkau, maka pelihara lah kami dari siksa neraka."

Di dalam ayat lain Allah SWT menjelaskan tentang keutamaan berdzikir. Berdzikir menjadikan hati menjadi tenang, Allah taala berfirman: "Yaitu orang-orang yang beriman hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram."
Dan dari hadis Nabi Muhammad  saw, dari Abu Hurairah ra berkata: "Orang-orang miskin datang kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam dan mereka berkata: " Orang-orang kaya dengan harta telah menang dengan derajat yang tinggi dan kenikmatan yang abadi, mereka menjalankan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka memiliki kelebihan harta yang mereka pergunakan untuk berhaji, berumroh, berjihad, dan bersedekah. Maka Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam bersabda: " Maukah kalian jika aku memberitahukan kepada kalian suatu amalan yang apabila kalian ambil maka kalian pasti menyamai orang yang telah mendahului kalian dan kalian tidak akan di dahului oleh siapapun setelah kalian dan kalian adalah orang yang paling suci di sisi raja mu (Allah) kecuali orang-orang yang beramal seperti itu, kalian bertasbih kepada Allah, memuji Allah dan bertakbir kepada-Nya setelah selesai menjalankan shalat wajib sejumlah tiga puluh tiga kali.

Itulah beberapa keutamaan yang tertulis dalam Al Qur'an dan sunnah nabi, dan masih banyak lagi dalil-dalil yang menguatkan tentang pentingnya berdzikir, dan dzikir memiliki banyak manfaat yang terkandung di dalamnya bagi umat islam yang melakukannya di kehidupan sehari hari. Selain berguna untuk mengembangkan kualitas diri, juga membantu menambah pundi-pundi pahala dan kesejukan bagi jiwa yang sedang gundah.

Allah akan merasa sangat senang dan cinta kepada hamba-Nya yang senantiasa menjaga lisannya agar tetap basah dengan pujian, dzikir, dan sanjungan terhadap-Nya. Mendapatkan rasa cinta dan sayang dari sang kekasih, sahabat, keluarga, pemimpin, dan masyarakat, merupakan suatu pencapaian yang di dambakan dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, jika mendapatkan rasa cinta dan sayang dari sang pencipta seluruh alam semesta, pencipta galaksi, pencipta surga dan neraka, pencipta langit yang berlapis tujuh, pencipta bumi dan seisinya, pencipta seluruh makhluk hidup, malaikat, iblis, jin ,dan manusia, merupakan suatu pencapaian yang sangat luar biasa bagi seorang manusia.
Segala hal dan harta duniawi yang di miliki manusia akan di tinggalkan seluruhnya jika ia mati. Tidak ada sesuatu apa pun yang di bawa dari dunia kecuali amalan baiknya selama masih hidup. Saat setelah matilah amalan zikir akan terpampang jelas manfaat luar biasa yang akan di terima oleh sang pengamalnya.

Terdapat Sebuah kisah inspirasi dan luar biasa, dahulu ada seorang pria yang telah menginjak usia tua, dan dia tidak pernah sholat kecuali berada di shaft pertama tepatnya di belakang imam, pada suatu hari, saat setelah shalat asar di tunaikan pria tersebut merangkak mendekati imam, dan seketika itu juga imam terkaget dengan kedatangan pria tua tersebut dan sang imam dalam keadaan bertasbih dan berdzikir kepada Allah SWT. Dan kemudian mereka saling berhadapan, dan berkata lah pria tua itu: " Wahai syekh ajarkan lah aku sesuatu, sesuatu yang bermanfaat untukku, apapun itu, ajarkan aku ilmu yang bermanfaat untukku."

Imam pun kebingungan dengan pertanyaan tersebut, apa yang harus dia katakan, apa yang harus dia ajarkan, dari begitu banyaknya perkara agama yang ada, dan beberapa saat kemudian teringat lah sebuah hadis Nabi Muhammad saw di kepalanya  yang berbunyi: "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan dan di sukai Ar Rahman yaitu subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al azim (maka suci Allah dan dan segala puji baginya, maha suci Allah yang maha agung).

Dan dia mengingat hadis ini dari seluruh perkara agama yang ada, kemudian syekh itu berkata kepada pria tua tersebut:  "Wahai paman, Nabi Muhammad saw berkata: "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan dan di sukai Ar Rahman yaitu subhanallah wa bihamdih, subhanallah al azim (maka suci Allah dan dan segala puji baginya, maha suci Allah yang maha agung)." kemudian berkata: "Wahai anakku, ulangi, ulangi. Aku belum menghafalnya ucap pria tua, kemudian syekh mengulanginya dan mengulanginya sampai pria tua tersebut berkata: "Wahai anakku, aku telah menghafalnya."

Keluarlah pria tua yang telah  beruban tersebut dari masjid dan lisannya tidak berhenti mengucap kalimat tersebut, setiap dia bertemu seseorang, entah itu di sebuah majlis, di sebuah perkumpulan, di sebuah acara, di pasar, dan di manapun itu, dia selalu berkata wahai saudaraku Nabi saw bersabda: "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan dan di sukai Ar Rahman yaitu subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al azim(maka suci Allah dan dan segala puji baginya, maha suci Allah yang maha agung)."

Dan dia selalu berdzikir dengan kalimat ini dan menyebarkan kalimat ini, hingga suatu ketika ia di larikan ke rumah sakit dan di vonis menderita penyakit pembekuan pembuluh darah hingga ia tidak sadarkan diri dan berbaring dalam rumah sakit, dan waktu pun berlalu, anak-anaknya dan sanak saudaranya sering mengunjunginya, dan kesadarannya masih belum pulih, hingga pada suatu hari, ketika semua anak-anaknya berkumpul di ruangannya dan saat itu dokter berdiri di samping kepalanya, dan ternyata secara tiba tiba pria tua tersebut sadar dan membuka kedua matanya, dan semua orang berada di ruangan merasa senang. Dan pria tua itu melihat ke seluruh ruangan dan tiba akhirnya matanya tertuju ke dokter dan berkata kepadanya wahai dokter Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan dan di sukai Ar Rahman yaitu subhanallah wa bihamdih, subhanallah al azim (maka suci Allah dan dan segala puji baginya, maha suci Allah yang maha agung). Kemudian setelah mengatakan itu, ruhnya akhirnya kembali ke sisi Allah SWT, dan ia meninggal dalam keadaan lidahnya basah dengan kalimat yang luar biasa itu."

Pelajaran dan pesan yang tersirat pekat dalam kisah tersebut tak terpisahkan, bahwa kalimat subhanallah dan alhamdulillah mengisi seluruh apa yang ada di antara langit dan bumi, dan ketika terucap di lisan kita maka di tanamkan untuk kita pohon kurma di surga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun