Mohon tunggu...
MSMH
MSMH Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muqaddimah Ibnu Khaldun: Sebuah Karya Historis Yang Melampaui Zaman

11 Februari 2025   10:58 Diperbarui: 11 Februari 2025   10:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Jakarta Islamic Center

Dalam dunia Islam, Ibnu Khaldun adalah sosok cendekiawan sekaligus ilmuwan Muslim brilian yang mampu memajukan dunia Islam melalui berbagai pemikiran dari karya karyanya. Salah satunya adalah Muqaddimah, yang menerangkan konsepsi sejarah dan dijadikan referensi bagi seluruh ahli sejarah dan ahli sosiologi di dunia. Muqaddimah yang memiliki arti "pengantar" atau "pendahuluan", bukanlah hanya sekadar kata pembuka dalam sebuah kitab. Melainkan menjadi bagian dari karya monumentalnya yang berjudul Kitab al-'Ibar, namun ia berdiri sendiri sebagai sebuah karya yang sangat penting dan berpengaruh hingga saat ini.

 Muqaddimah tidaklah hanya sekadar catatan sejarah biasa, melainkan sebuah analisis mendalam tentang masyarakat, peradaban, dan perubahan sosial. Ibnu Khaldun dengan pemikirannya yang brilian, menawarkan persepektif baru mengenai bagaimana memahami sejarah dan mengapa peradaban mengalami siklus yang naik turun. Dalam kitab ini, Ibnu Khaldun juga menyajikan pemikiran-pemikiran murni dan revolusioner tentang sejarah, masyarakat, peradaban, dan ilmu sosial. Beliau juga dikenal sebagai bapak pendiri ilmu sosiologi karena gagasannya yang mendahului para sosiolog Barat seperti Auguste Comte dan Karl Marx.

 Beberapa konsep utama yang dikemukan Ibnu Khaldu dalam Muqaddimah , antara lain:

*Umran (Peradaban): Ibnu Khaldun mengartikan "umran sebagai masyarakat manusia yang terorgansir (terkelola) dan memiliki ciri-ciri budaya, ekonomi, dan politik tertentu. Ia menekankan bahwa peradaban tidaklah sesuatu yang statis, melainkan mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu.

*'Asabiyah (Solidaritas Kelompok): Konsep ini merujuk pada persatuan dan kesetiaan yang kuat dalam suatu kelompok masyarakat. 'Asabiyah berperan penting terhadap pembentukan dan perkembangan suatu peradaban.

*Siklus Peradaban: Poko pikiran ini menjelaskan teori sejarah masyarakat manusia sebagai proses tak berujung, berputar dan mengulang terus menerus sehingga disebut teori lingkaran. Teori ini didasari oleh penelitian Ibnu Khaldun pada rangkaian proses sejarah masyarakat sosial politik di Benua Afrika yaitu sekitar Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Serta secara praktis, Ibnu Khaldun juga terlibat dalam proses sejarah tersebut.

Menurut Ibnu Khaldun, hakekat sejarah adalah catatan mengenai masyarakat umat manusia. Sejarah identik dengan peradaban dunia, evolusi, dan pemberontakan oleh suatu kelompok sehingga timbul berbagai kerajaan dan negara dengan berbagai tingkatannya. Begitu pula, sejarah berkaitan dengan kegiatan dan kedudukuan orang, baik dalam mencapai penghidupannya maupun dalam ilmu pengetahuan dan pertukangan. Dan pada umumnya segala perubahan yang terjadi dalam peradaban dipengaruhi watak peradaban yang bersifat sunnatullah.

Muqaddimah tidak hanya memberikan pengaruh dalam bidang sejarah, melainkan juga dalam bidang-bidang lain seperti sosiologi, ekonomi, dan politik. Pemikiran Ibnu Khaldun telah mempengaruhi para pemikir Barat seperti Giambattista Vico, Adam Smith, Karl Marx dan Arnold Toynbee. Bahkan hingga saat ini, Muqaddimah Ibnu Khaldun masih menjadi referensi utama bagi para ilmuwan sosial dan sejarawan.

Meskipun sudah ditulis berabad-abad yang lampau, pemikiran Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah masih sesuai dengan kondisi masyarakat modern. Konsep-konsep seperti 'umran dan 'ashabiyah dapat membantu dalam memahami dinamika sosial dan politik di era modern. Selain itu, pemahaman mengenai siklus peradaban dapat menjadi pelajaran berharga untuk menghadapi berbagai tantangan zaman. Pemikiran Ibnu Khaldun yang orisinal dan brilian telah memberikan sumbangan yang tak ternilai bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban manusia.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun