Mohon tunggu...
MUH IHSAN PATAU
MUH IHSAN PATAU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya memiliki hobi membuat kanten atau artikel yang menarik untuk di upload di media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tawadhu dan Etika: Gibran dan Kaesang Sungkem kepada Megawati, Simbol Keharmonisan dalam Politik

16 November 2023   05:09 Diperbarui: 16 November 2023   05:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

im Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyoroti momen ketika dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran dan Kaesang, menyampaikan salam kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Nusron Wahid, Sekretaris TKN, menekankan keindahan suasana dalam pengundian nomor urut capres-cawapres di kantor KPU pada Selasa (14/11/2023).

Menurut Nusron, tawadhu dan rasa hormat yang ditunjukkan oleh Gibran dan Kaesang adalah contoh yang luar biasa. Momen ketika Kaesang bahkan berlutut saat bersalaman dengan Megawati dianggap sebagai sikap yang perlu dicontoh oleh anak-anak muda Indonesia. Nusron berpendapat bahwa keindahan etika ini adalah bagian dari tradisi luar biasa dalam budaya Indonesia.

"Saya kira ini memang sudah embedded menjadi bagian dari orang Jawa. Kalau tidak dididik dari kecil tentang andhap ashor, tentang adab, tentang sopan santun, enggak mungkin mempunyai jiwa seperti itu," ujar Nusron.

Meskipun berbeda pilihan politik, Nusron menyatakan bahwa dirinya merasa bahagia dan tetap menghormati sikap tawadhu yang ditunjukkan oleh Gibran dan Kaesang. Apakah momen ini akan memengaruhi elektabilitas atau tidak, Nusron membiarkan masyarakat yang menilai, sambil menekankan bahwa yang terpenting adalah rasa hormat terhadap sesama.

Artikel ini mencerminkan bahwa di tengah ketegangan politik, sikap hormat dan keharmonisan tetap dapat ditemukan, menciptakan narasi positif dalam dinamika politik Indonesia menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun