Langkat, 24 Agustus 2025 --- Tawa riang anak-anak memenuhi halaman Masjid Al-Amin Namo Buah, Desa Namuukur, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Di bawah langit cerah, mereka datang bukan sekadar untuk berlomba, tetapi untuk belajar tentang arti kebersamaan dalam keberagaman lewat kegiatan bertajuk "Festival Cilik Moderasi Beragama."
Festival ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sumatera Utara sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai moderasi beragama sejak dini. Tema yang diangkat, "Memperkuat Moderasi Beragama di Kalangan Anak-Anak," menjadi napas utama seluruh kegiatan hari itu.
Berbagai lomba digelar dengan penuh semangat, mulai dari mewarnai, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, fashion show, hafalan surah pendek, cerdas cermat, hingga lomba azan. Setiap cabang lomba bukan hanya mengasah kemampuan, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, cinta tanah air, dan sikap menghargai perbedaan.
Acara dibuka secara resmi oleh perwakilan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Amin Namo Buah, yang hadir menggantikan Kepala Desa Namuukur. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif mahasiswa KKN yang mampu menghadirkan kegiatan positif di tengah masyarakat.
"Anak-anak adalah masa depan desa ini. Lewat kegiatan seperti ini, kita mengajarkan mereka untuk hidup rukun, saling menghargai, dan memahami bahwa perbedaan itu indah," ujarnya di hadapan para peserta dan warga.
Antusiasme warga luar biasa. Para orang tua tampak tersenyum bangga melihat anak-anak mereka tampil penuh percaya diri. Warga lintas agama pun turut hadir dan memberikan dukungan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Salah satu peserta, seorang siswi SD, dengan polos mengatakan,
"Seru sekali! Aku jadi punya teman baru dari sekolah lain. Semua senang, semua main bareng."
Di balik keceriaan itu, tersimpan pesan mendalam: moderasi beragama tidak harus diajarkan lewat ceramah, tapi bisa lewat tawa, warna, dan semangat anak-anak.
Mahasiswa KKN UIN Sumatera Utara berharap kegiatan ini menjadi langkah kecil yang meninggalkan jejak besar --- membangun generasi muda yang toleran, berjiwa Pancasila, dan siap menjaga harmoni di tengah keberagaman.
"Kami ingin anak-anak tumbuh dengan nilai saling menghormati. Inilah wujud kecil kontribusi kami kepada masyarakat," ungkap salah satu panitia KKN dengan penuh haru.