Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Perasaan Aneh tentang Waktu: Ke Mana Perginya Semua Itu?

7 Agustus 2025   03:40 Diperbarui: 7 Agustus 2025   20:17 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi waktu berjalan cepat (istockphoto.com/FrankRamspott)

Dulu, rasanya semua hal begitu menarik. Hal baru selalu muncul di depan mata. Tapi sekarang, ketika rutinitas sudah mengambil alih, waktu jadi seperti bayangan yang cepat berlalu.

Kadang muncul perasaan hampa. Seperti, "Benarkah sudah sejauh ini?" Padahal rasanya belum melakukan banyak hal.

Mungkin tidak perlu langsung mengubah hidup besar-besaran. Tapi bisa dimulai dari hal kecil: mencoba hal baru, menulis, membaca buku berbeda, atau sekadar diam sejenak menikmati suasana sore.

Hidup tidak selalu jelas arahnya. Kadang bingung, kadang lelah, kadang merasa jauh dari semua hal yang diharapkan. Tapi bukan berarti menyerah.

Selama masih bisa bangun, selama masih bisa merasa, mungkin itu tandanya masih ada harapan.

Kalau dipikir-pikir, bisa hidup saja sudah keajaiban. Menurut perhitungan ilmiah, kemungkinan untuk benar-benar lahir di dunia ini sangat kecil. Sekitar satu banding satu triliun.  1:1.000.000.000.000. Artinya, keberadaan kita saja sudah sebuah keajaiban statistik.

Jadi kalau hari ini masih bisa tertawa, masih bisa marah, menangis, dan merasa jatuh cinta, itu sudah luar biasa.

Waktu tidak akan menunggu. Tapi setiap orang punya pilihan, mau diisi dengan apa sisa hari ini.

Tidak harus spektakuler. Yang penting terasa. Yang penting ada jejaknya, meski kecil. Dan mungkin, itu sudah cukup.

Quarter-Life Crisis Itu Wajar

Sekarang memang hidup di dunia yang berubah sangat cepat, yang kadang tidak memberi kita waktu untuk benar-benar memahami siapa diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun