Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kanvas Purbakala: Menyusuri Jejak Lukisan Gua Prasejarah Indonesia dari Genggaman Tangan

4 Juni 2025   20:05 Diperbarui: 4 Juni 2025   20:07 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar lukisan gua yang menggambarkan babi endemik dan stensil tangan (tangkapan layar dari situs Kanvas Purbakala, Google Art&Culture) 

Bayangkan jika kita bisa menelusuri lorong-lorong gua purba, menyaksikan lukisan-lukisan tangan nenek moyang kita, tanpa perlu berjalan kaki berjam-jam, menembus hutan, atau memanjat tebing kapur yang curam. Kini, imajinasi itu menjadi kenyataan lewat Kanvas Purbakala. Sebuah platform digital inovatif yang membuka akses ke situs-situs seni cadas prasejarah paling penting di Indonesia. 

Diluncurkan secara resmi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 3 Juni 2025, platform ini merupakan hasil kolaborasi besar antara BRIN, Google Arts & Culture, Griffith University, Kementerian Kebudayaan, serta berbagai mitra kunci lainnya, termasuk pemerintah daerah dan institusi akademis. 

Hasilnya? Sebuah peta digital interaktif, lengkap dengan gambar resolusi tinggi, narasi ilmiah, video pendek, dan tur virtual 360 derajat ke lebih dari dua puluh gua purba yang menyimpan jejak seni dan kehidupan manusia ribuan tahun lalu.

Tangkapan layar video narasi bagaimana manusia purba menggambar di dinding gua (Dokpri situs Kanvas Purbakala, Google Art&Culture)
Tangkapan layar video narasi bagaimana manusia purba menggambar di dinding gua (Dokpri situs Kanvas Purbakala, Google Art&Culture)

Tak tanggung-tanggung, proyek yang dikembangkan selama dua setengah tahun ini telah mendokumentasikan lebih dari 500 situs arkeologi di lebih dari 100 gua yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. 

Dari adegan berburu tertua di dunia di Leang Bulu Sipong, Sulawesi Selatan, hingga lukisan naratif manusia prasejarah di langit-langit gua Leang Karampuang, Maros, dan Lukisan paling awal di dunia menggambarkan babi endemik dan stensil tangan di dinding Leang Tedongnge (Sulawesi Indonesia) yang diperkirakan berumur lebih dari 51.200 tahun, semua kini bisa dijelajahi dari layar ponsel atau komputer Anda.

Dari Medan Terjal ke Genggaman Tangan

Selama ini, banyak dari situs-situs seni cadas Indonesia tersembunyi jauh di dalam gua-gua yang sulit dijangkau. Misalnya, untuk mencapai Gua Leang Karampuang, pengunjung harus berjalan kaki berjam-jam melewati medan yang terjal dan lembab. Belum lagi risiko fisik dan keterbatasan akses bagi masyarakat umum, terutama pelajar, guru, atau peneliti dari daerah yang jauh dari situs tersebut.

Melalui Kanvas Purbakala, hambatan-hambatan itu dimudahkan. Siapa pun, di mana pun, bisa menjelajahi keajaiban masa lalu Indonesia hanya dalam satu klik. Ini bukan hanya tentang dokumentasi. Ini tentang demokratisasi pengetahuan, membuka jendela sejarah kepada generasi muda, pelajar, peneliti, dan masyarakat umum agar bisa mengapresiasi warisan budaya yang selama ini nyaris tersembunyi.

“Platform ini menjadi titik awal untuk membuka babak baru tata kelola, konservasi, pelestarian, dan pemanfaatan warisan budaya dan peradaban masyarakat kita,” ujar Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN, dalam peluncuran resmi platform ini di Gedung B.J. Habibie, Jakarta.

Di situs Kanvas Purbakala ini, kita tak hanya melihat lukisan ini dan membaca informasinya, tapi juga bisa mendengarkan suara-suara hewan dan alam di sekitarnya. Suasana gua seolah hadir di depan mata—sebuah pengalaman imersif yang membawa kita menjelajahi masa lalu dari layar digital.

Narasi Prasejarah yang Mendunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun