Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menemani dan Membantu Ibu Belanja di Pasar Menjelang Lebaran

26 Maret 2025   23:40 Diperbarui: 27 Maret 2025   06:54 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu pejuang & pekerja keras (Dok. Pribadi) 

Ibu dengan cekatan menyusuri lorong-lorong pasar, memilih sayur-mayur segar yang baru datang dari Tawangmangu, Karanganyar. Para pedagang dari sana sudah berangkat sejak dini hari, mengangkut hasil panen mereka untuk memenuhi permintaan pasar. 

Setiap lembar daun hijau yang ibu sentuh bukan sekadar bahan masakan, tetapi juga rezeki yang berputar dalam roda ekonomi kecil yang berdenyut semakin kencang menjelang Lebaran.

Di sekitar kami, para ibu rumah tangga sibuk memilih bahan makanan untuk hidangan Lebaran. Suara tawar-menawar terdengar di sana-sini, tetapi tak ada yang benar-benar keras atau tegang. Justru ada keakraban di sana. Ibu sudah mengenal baik para bakul langganannya, begitu pula mereka yang sudah hafal dengan kebiasaan ibu memberikan harga terbaik tanpa perlu banyak basa-basi.

Salah satu pedagang tersenyum sambil menyerahkan sekantong cabai merah, "Ini bu, stok terakhir, besok pasti tambah mahal lagi."

Ibu hanya tertawa kecil, "Wah, bisa-bisa besok sudah tidak ada lagi, ya?"

Percakapan ringan seperti ini selalu terjadi, mencairkan suasana pasar yang padat dan sibuk. Di tengah segala kesibukan ini, saya semakin memahami perjuangan ibu. 

Menjelang Lebaran, bukan hanya pembeli yang sibuk berbelanja, tetapi juga para pedagang yang harus mengatur stok dan harga agar tetap stabil. Permintaan yang melonjak sering kali membuat harga naik dan pedagang harus cermat agar tidak merugikan pembeli setia mereka.

Semua ini menggambarkan denyut nadi ekonomi kecil yang justru semakin produktif menjelang lebaran. Permintaan yang meningkat sering kali membuat stok terbatas, sehingga para pedagang harus pintar mengatur barang dagangan agar tetap cukup hingga Hari Raya tiba.

Di tengah kesibukan pasar, saya semakin memahami perjuangan ibu. Setiap menjelang lebaran, keluarga kami menjadi lebih produktif karena meningkatnya permintaan pasar. Ini bukan sekadar tentang mencari rezeki, tetapi juga bagian dari tradisi dan kebersamaan yang sudah turun-temurun.

Menjelang subuh, setelah semua belanjaan lengkap, kami bergegas kembali ke kios ibu. Di sanalah ibu akan kembali melanjutkan pekerjaannya, menata dagangan, menyambut pembeli dengan senyum meski lelah sudah terasa. 

Saya melihat sendiri bagaimana ibu tak pernah mengeluh, bagaimana setiap hari adalah bagian dari perjuangannya yang seakan tak pernah berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun