Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sejarah dan Perkembangan Stadion Manahan Solo

21 Maret 2025   23:03 Diperbarui: 29 April 2025   07:58 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto permintaan maaf dan Terima kasih Coach STY kepada Suporter Timnas, tidak disangka menjadi foto iconic perpisahan Coach STY (Dok. Pribadi) 

Stadion ini terus berkembang menjadi salah satu pusat olahraga terbesar di Indonesia, dengan berbagai event besar yang telah digelar di sini, mencerminkan peran strategisnya dalam dunia olahraga dan hiburan.

Salah satu momen bersejarah adalah ketika Stadion Manahan menjadi tuan rumah Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-16 pada tahun 1999. Acara ini menegaskan peran stadion dalam memajukan olahraga nasional dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat Solo.

Dalam dunia sepak bola, Stadion Manahan telah menjadi kandang bagi beberapa klub ternama. Pelita Solo menggunakan stadion ini sebagai markasnya pada tahun 2000 hingga 2002, diikuti oleh Persijatim Solo FC pada periode 2003 hingga 2006. Sejak tahun 2006 hingga sekarang, stadion ini menjadi rumah bagi Persis Solo, semakin mengukuhkan Solo sebagai kota sepak bola.

Stadion ini juga menjadi saksi berbagai kompetisi bergengsi, seperti Babak 8 Besar dan Final Liga Indonesia 2005/2006 antara PSIS Semarang dan Persik Kediri, serta menjadi lokasi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (PORPROV JATENG) pada tahun 2009.

Sebagai bentuk komitmen terhadap inklusivitas dalam olahraga, Stadion Manahan dipercaya menjadi tuan rumah ASEAN Para Games pada tahun 2011 dan 2022, ajang olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, stadion ini juga menjadi lokasi Pekan Paralimpiade Nasional Indonesia 2024.

Stadion Manahan terus berbenah. Pada tahun 2018, stadion ini menjalani renovasi besar-besaran untuk meningkatkan kualitas fasilitasnya. 

Perbaikan ini mencakup peningkatan kualitas rumput stadion yang kini memenuhi standar internasional, penambahan kursi single seat di seluruh tribun, pemasangan atap penuh, serta pembenahan berbagai fasilitas penunjang lainnya. 

Upaya ini bertujuan menjadikan Stadion Manahan sebagai venue yang layak untuk menggelar berbagai acara olahraga berskala internasional.

Single seat motif batik kawung Stadion Manahan Solo (Dok. Pribadi) 
Single seat motif batik kawung Stadion Manahan Solo (Dok. Pribadi) 

Komitmen tersebut terbukti ketika Stadion Manahan dipercaya menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-17 pada tahun 2023, bahkan menjadi lokasi pertandingan final. Keterlibatan dalam ajang bergengsi ini menegaskan kapasitas dan reputasi stadion sebagai pusat olahraga berkelas dunia. 

Momen Timnas U-17 Jerman merayakan Juara Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo (Dok. Pribadi) 
Momen Timnas U-17 Jerman merayakan Juara Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo (Dok. Pribadi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun