Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor

Saya adalah seorang penulis lepas yang senang berbagi cerita, pengalaman, dan pemikiran melalui tulisan. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang jurnalistik, saya telah mengeksplorasi berbagai topik mulai dari kisah inspiratif, opini tentang isu sosial dan politik, hingga ulasan tentang film dan buku. Minat: Saya tertarik pada beragam topik, namun terutama dalam hal kehidupan sehari-hari, kisah perjalanan, seni budaya, bahasa, pendidikan, teknologi Dll. Saya juga gemar menulis tentang pengembangan diri dan hal-hal yang dapat memberi inspirasi kepada pembaca. Pengalaman: Selain menulis untuk Kompasiana, saya juga telah berkontribusi dalam beberapa tulisan seperti penulisan essay dan artikel ilmiah di berbagai konferensi. Saya percaya bahwa tulisan-tulisan saya dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan memicu diskusi yang berarti di kalangan pembaca. Tujuan: Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Saya ingin menjadi bagian dari komunitas penulis yang aktif berdiskusi dan saling mendukung di Kompasiana. Kontak: Jika Anda tertarik untuk berkolaborasi atau berdiskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email mzaki011102@gmail.com atau melalui pesan pribadi di Kompasiana. Terima kasih telah mengunjungi profil saya!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Waktu Lebih Mahal dari pada Emas!

7 April 2024   09:21 Diperbarui: 7 April 2024   09:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Good Info Net)

Tak dapat dipungkiri, kehidupan manusia di dunia ini senantiasa diiringi oleh waktu. Waktu menjadi salah satu aspek yang paling berharga, bahkan lebih berharga daripada emas. Kenapa begitu? Karena waktu merupakan sumber yang tak ternilai yang sekali lewat tidak akan kembali. Dalam kesibukan dan rutinitas sehari-hari, seringkali kita lupa akan betapa berharganya setiap detik yang kita miliki. Namun, di tengah kesibukan tersebut, penting bagi kita untuk merenung sejenak tentang makna waktu dan bagaimana kita dapat menghargainya.

Waktu memberikan landasan bagi segala aktivitas yang kita lakukan. Setiap momen yang berlalu memberikan pelajaran berharga yang tidak ternilai harganya. Ketika kita menyadari bahwa waktu lebih berharga daripada emas, kita akan lebih bijaksana dalam menggunakannya. Waktu yang kita miliki adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Dalam perjalanan hidup, seringkali kita terjebak dalam kesibukan yang membuat kita lupa akan nilai waktu. Namun, ketika kita menyadari bahwa waktu itu lebih mahal daripada emas, kita akan lebih menghargainya dan menggunakan setiap detiknya dengan bijaksana. Kita akan memprioritaskan waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna bagi kehidupan kita.

Berbagai filosofi hidup dan agama mengajarkan pentingnya menghargai waktu. Dalam Islam, waktu juga memiliki makna yang sangat penting. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Manusia itu bersamaan dalam kerugian kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran" (QS. Al-'Ashr: 103:1-3). Dari hadis ini, kita belajar bahwa waktu yang berlalu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan amal saleh dan saling menasehati dalam kebenaran.

Dengan menyadari bahwa waktu itu lebih mahal daripada emas, kita akan lebih bersemangat untuk meningkatkan produktivitas dan kesadaran kita dalam menjalani kehidupan ini. Kita akan lebih berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya dan menjadikan setiap momen berharga sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik. Semoga kesadaran akan nilai waktu yang berharga ini membawa kita kepada kehidupan yang lebih bermakna dan berarti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun