Mohon tunggu...
Muhammad Zaen
Muhammad Zaen Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mengajar di SMA Ma'arif Karangawen sejak tahun pelajaran 2018-2019 sampai sekarang sekaligus sebagai Operator Dapodik sekolah tsb.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Hari Guru

9 Desember 2022   22:16 Diperbarui: 9 Desember 2022   22:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat Hari Guru... Selamat Hari Guru... Selamat Hari Guru Tahun 2022. 

meskipun tulisan ini dirasa telat, namun semoga apa yang kami tulis bermanfaat secara khusus kepada Penulis dan Secara Umum kepada semua pembaca.

Tanggal 25 Nopember 2022, seperti tahun-tahun sebelumnya selalu di peringati sebagai Hari Guru Nasional dan biasanya setiap sekolahan mengadakan upacara untuk memperingatinya. dan lebih uniknya, petugas upacara yang biasanya di lakukan oleh siswa, pada hari yang spesial ini Petugasnya dimbil dari unsur Guru yang bertugas disekolah tersebut, tak terkecuali di sekolah kami.

SMP Ma'arif Karangawen dan SMA Ma'arif Karangawen, sekolah jenjang menengah yang terletak di Desa Jragung Kec. Karangawen Kab. Demak, yang berdiri dibawah naungan Yayasan KH. Marwan, tempat penulis melaksanakan tugas untuk mendidik dan menyiapkan generasi penerus bangsa.

seperti yang telah penulis sampaikan sebelumnya, di sekolah kami pada tanggal tersebut juga dilaksanakan upacara memperingati Hari Guru Nasional, dilaksanakan bersama-sama antara kedua jenjang tesebut (karena memang bangunan sekolah berhadapan), dan yang bertindak selaku Pembina adalah KH. Muhajir, Wakil Kepala SMP Ma'arif Karangawen dan selaku pendiri SMA Ma'arif Karangawen dan juga selaku yang dituakan. 

Dalam pidatonya Beliau mengutip ayat Dalam Al-Qur'an Surat Arrahman (55) Ayat 1-2, yang berbunyi اَلرَّحۡمٰنُۙ عَلَّمَ الۡقُرۡاٰنَؕ , yang berarti "(Allah) Yang Maha Pengasih (1), Yang telah mengajarkan Al-Qur'an (2)", kemudian beliau menyebutkan bahwa ayat tersebut juga bermakna bahwa Allah SWT memproklamirkan Diri-Nya sebagai Guru pertama yang ada di alam semesta dan sudah sepantasnya Guru-Guru yang adasekarang ini sepatutnya mencontoh-Nya dalam menjadi Guru.

Berdasar sedikit pemaparan tersebut penulis merefleksikan lebih jauh dengan kedua ayat tersebut. اَلرَّحۡمٰنُۙ dalam dunia pesantren biasanya dimaknai "Kang welas ing Ndunyo lan Akherat" / Yang Maha pengasih di dunia dan di akhirat, juga dapat di artikan sebagai yang mengasihi yang beriman dan yang tidak beriman kepada-Nya. berbeda dengan Arrahiim yang hanya berarti "kang welas ing Akhirat Bloko" / Maha pengasih hanya di akhirat atau juga dapat di artikan sebagai Maha pengasih bagi orang yang beriman.

dari sini penulis merefleksikan diri bahwa, sudah sepantasnya Guru dalam membimbing dan mendidik siswa tidak membedakan antara anak yang cerdas atau tidak, anak yang taat atau nakal dan seterusnya karena semuanya merupakan anak didik kita dan orang tua menitipkan keperayaan kepada kita sebagai guru untuk mendidik dan merubah sikap dari anak-anak menjadi dewasa, nakal menjadi taat dan lain sebagainya.

sudah seharusnya di era terbuka seperti sekarang ini kita merefleksikan diri kita untuk menjadi lebih baik agar anak didik kita juga terseret ke dalam kebaikan. seperti pepatah mengatakan "Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya", anak didik kita tidak akan jauh dari apa yang kita ajarkan karena kita juga merupakan orang tua bagi mereka.

semoga bermanfaat...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun