Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dampak Perubahan Iklim Ternyata Dirasakan Petani

20 Februari 2024   09:43 Diperbarui: 20 Februari 2024   09:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Anda berpikir apabila perubahan iklim hanya isapan jempol belaka, wah itu sungguh keterlaluan. Memang, apa itu perubahan iklim dan bagaimana dampaknya merupakan sesuatu yang sulit dimengerti. Biarkan saja para ilmuwan yang memikirkan hal tersebut dan Pemerintah yang mengambil alih mengenai kebijakan seperti apa yang harus diambil. 

Sebagai warga biasa, kita hanya bisa melakukan hal-hal sederhana. Tentu saja tetap waspada jika dampaknya terhadap kehidupan kita memang ada.

Awalnya, saya pun berpikir jika perubahan iklim hanya sebuah utopia semata. Ternyata tidak, kami para petani merasakan sendiri betapa iklim memang telah berpengaruh pada pola tanam padi. Dan, tentu saja akan berpengaruh pada ketersediaan pangan, setidaknya dalam skala rumah tangga. 

Bulan Februari ini, kami warga di Garut Utara baru memulai masa tanam. Padahal, biasanya bulan ini padi sudah memasuki fase dewasa. Jika anda perhatikan, dua tahun lalu pada hamparan sawah yang sama terlihat perbedaan. Pada musim 2022, bulan Februari sawah tampak menghijau. Sedangkan musim 2024, kami baru memulai. 

Bapa saya dan para tetangga _juga bertani padi_ mulai khawatir jika curah hujan tidak teratur. "Musim sudah sulit diprediksi," begitulah keluhnya. Ketika mereka masih muda, memprediksi musim itu mudah saja. Bulan dengan akhiran -ber maka hujan mulai turun. Hari ini, ketika masuk Januari pun  kampung kami belum dihujani dengan optimal.

Tentu saja hal tersebut berpengaruh pada biaya dan tenaga yang harus diinvestasikan tatkala mengolah lahan. Misalnya, dana yang ditabung untuk musim tanam tahun ini, bisa terpakai untuk kebutuhan lain. Andaikan hujan tidak optimal maka rerumputan serta semak belukar malah tumbuh di lahan yang semula "tidur". Alhasil, harus menambah waktu kerja untuk membersihkannya. 

Kini, banyak lahan yang belum dibajak karena kekurangan air. Seperti yang diketahui, air menjadi komponen penting dalam usaha pertanian. Air pun menjadi komponen kunci ketika membicarakan perubahan iklim. Sering dilihat dalam tayangan berita di TV, jika dalam waktu bersamaan ada wilayah yang kekurangan air sekaligus ada wilayah lain di dunia yang kelebihan air.

Kebetulan kami tidak disediakan irigasi sebagai sumber air, hanya mengandalkan turunnya air hujan. Apabila musim hujan bergeser waktunya maka masa tanam pun bergeser. 

Ah, apa yang disampaikan oleh Al-Gore pada 2007 lalu memang benar adanya. Pada tahun itu, saya pernah menonton tayangan tentang kampanye mantan Wapres AS tersebut mengenai dampak perubahan iklim terhadap banyak aspek. Hal yang paling mengerikan tentu saja berpengaruh pada urusan perut manusia. 

Jika sudah menyangkut urusan perut, maka kedamaian pun terganggu. Saya berharap jika dampaknya tidak merembet ke banyak hal. Hanya saja, perubahan masa tanam ternyata berpengaruh juga pada kebiasaan warga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun