Khalayak akan mampu menilai mana amal yang disertai ketulusan serta amal yang ingin dibalas sebagai sebuah pujian. Penilaian didasarkan dari beberapa kriteria.
Hal pertama, ketulusan memperbaiki keadaan tidak akan disertai nada bicara yang tinggi serta sesumbar seakan dia paling mengerti keadaan. Memperbaiki keadaan akan senantiasa didiskusikan meskipun bersama orang yang minim pengetahuan. Tidak ingin menonjol sendiri.
Selanjutnya, ada progres perbaikan dari apa yang telah dikritisi. Bukan hanya bicara lantang tentang kesalahan orang, namun terlihat dia bergerak maju untuk sama-sama mengubah kesalahan menjadi lebih sedikit. Walaupun tidak harus sekaligus.
Kemudian, ketulusan untuk memperbaiki keadaan tidak hanya bergantung pada momen tertentu. Ketika banyak orang dia terkesan paling diandalkan. Namun, ketika tidak ada yang menilai, dia pun hanya duduk terdiam.
Mari kita perhatikan orang-orang bercirikan Manusia Pengkritik di sekitar anda.
Jika dia hanya bicara lantang ketika mengkritik Pemerintah karena tidak sanggup menangani sampah. Atau, bicara paling keras ketika berdiskusi di ruang rapat namun paling sedikit memperlihatkan kinerja.
Maka, berhati-hatilah dengan orang demikian.