Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tidak Usah Terus Menuntut Sekolah

12 Juli 2019   06:34 Diperbarui: 12 Juli 2019   09:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alam menjadi tempat keluarga kami belajar. (foto: facebook pribadi)

Menuntut sudah jadi sesuatu kebutuhan bagi kita, termasuk menuntut pihak sekolah untuk memberikan pola pengajaran terbaik. Masalahnya adalah: pola pembelajaran terbaik itu seperti apa?

***

Saya sebut menuntut sebagi kebutuhan karena di sosial media, blog hingga obrolan warung kopi menuntut menjadi semacam tema utama sebuah obrolan. Rakyat menuntut Penguasa untuk memperbaiki keadaan. Meskipun, rakyat pun membuat keadaan menjadi semakin runyam.

Begitu pun menuntut sekolah untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Beban besarnya untuk mencetak generasi masa depan ditambah dengan tuntutan masyarakat untuk menyesuaikan dengan zaman. Kekecewaan demi kekecewaan yang dialami diri pribadi maupun bangsa secara keseluruhan 'ditimpakan' ke institusi pendidikan. Mereka diharuskan bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.

Korupsi semakin gila maka akan ditelusuri pendidikan seperti apa yang mencetak 'penjahat' berijazah sarjana. Jika melihat anak-anak remaja tawuran maka akan ditelusuri siapa guru yang mengajarnya. Gadis remaja ternoda kehormatannya maka akan dilihat 'seragam sekolah mana yang dikenakannya'.

***

Adik saya terbiasa menggembala domba sejak kecil (foto: Facebook pribadi)
Adik saya terbiasa menggembala domba sejak kecil (foto: Facebook pribadi)

Saya tidak bermaksud membela satu pihak. Saya hanya mencoba melihat dari sisi lain. Meskipun saya bukan guru, tapi kan saya pernah sekolah. Dan kebetulan, keluarga dan tetangga saya banyak yang berprofesi sebagai guru. Setidaknya, saya bisa melihat sendiri 'kehidupan' kesehariannya begitu kompleks.

Nah, kompleksitas kehidupan para guru dan masalah lainnya silakan para pengamat pendidikan yang menilai. Saya akan berbicara sebagai diri pribadi yang sama-sama sebagai 'pengguna jasa' pendidikan.

Bergantung Pada Institusi Pendidikan

Hal besar yang ingin saya soroti adalah sikap kita sebagai pengguna jasa pendidikan. Masih banyak diantara kita begitu 'menggantungkan pendidikan diri pada institusi pendidikan'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun