Mohon tunggu...
Moch Wahyu Nanda Ramadhani
Moch Wahyu Nanda Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Milad Muhammadiyah Ke-109 "Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama"

28 November 2021   22:03 Diperbarui: 28 November 2021   22:31 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semenjak munculnya kasus pertama Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), tak terasa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh penjuru dunia sudah berlangsung selama dua tahun hingga saat ini, khususnya di Indonesia. Pandemi yang masih terjadi hingga saat ini benar-benar merubah cara hidup dan kerja dalam berbagai macam aspek. 

Pengaruh pandemi terhadap kesehatan masyarakat, kegiatan masyarakat, kegiatan ekonomi, pendidikan hingga politik menggambarkan bagaimana pandemi Covid-19 ini begitu memberikan imbas yang membuat dunia harus merubah cara hidup dan kerja dalam beberapa aspeknya. 

New Normal sebagai salah satu bentuk cara dunia beradaptasi di dua tahun terkahir ini, menggambarkan bagaimana cara dunia maupun Indonesia sendiri dapat mereka-ulang dan membangun kembali berbagai macam aspek dan sektor yang mengalami berbagai macam fluktuasi di masa pandemi.

Muhamadiyah sebagai elemen yang bersemangat dalam membangun tata sosial secara dinamis dan juga berkedudukan sebagai elemen sistem kehidupan dalam segala aspeknya, telah bergerak sejak awal pandemi dengan komitmen Muhammadiyah dalam membantu pemerintah. 

Berbagai cara dilakukan dengan mengerahkan elemen-elemen Muhammadiyah yang mereka miliki demi membentuk pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019, yang diantaranya mengerahkan Rumah Sakit Muhammadiyah di seluruh penjuru Indonesia guna menangani pasien COVID-19.

Selain itu, diawal Maret 2020 lalu, Muhammadiyah semakin melakukan berbagai macam inovasi pembaharuan dalam menghadapi kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia. Salah satunya Muhammadiyah membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) berdasar Maklumat impinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/MLM/I.0/H/2020 tentang Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

32 Satuan Tugas MCCC yang menyebar di Indonesia tentu bersinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah guna memberikan pressure lebih terhadap lonjakan kasus di masa pandemi. 

Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) yang bertugas mengoordinasikan pelaksanaan program dan aksi penanganan Covid-19 ini sendiri, merupakan salah satu upaya Muhammdiyah dalam mendorong semua pihak untuk bekerjasama dan bersinergi yang disertai langkah sosialisasi dan kebijakan yang lebih adaptif dan komprehensif terhadap kasus pandemi ini.

Di Milad Muhammadiyah ke-109 dengan tema "Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama", Muhammadiyah yang genap berusia 109 tahun ini semakin menorehkan berbagai macam kontribusi bagi bangsa secara istiqomah dalam menebar nilai utama, khususnya berkontribusi dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. 

Dalam Milad dengan tema ini, persyarikatan Muhammdiyah tidak berhenti untuk terus menebarkan nilai-nilai utama guna memperkuat masyarakat Indonesia yang berkemajuan sebagai kunci untuk meraih harkat dan martabat insan kamil yang diselaraskan dengan mewujudkan semangat ijtihad berupa gerakan tajdid (pembaharuan), purifikasi (pemurnian), dan dinamisasi.

Dalam optimisme mengahadapi Covid-19 di Milad Muhammadiyah ke-109, persyarikatan Muhammadiyah terus memperkokoh menebarkan pandangan dan sikap luhur berbasis nilai-nilai utama (al-qiyam al-fadilah). Nilai utama yang pertama yakni nilai ketauhidan untuk kemanusian. 

Dimana dalam masa pandemi ini, keyakinan umat dalam bertauhid akan memupukkan nilai kepedulian atas persoalan kemanusiaan, termasuk membantu dan menyelamatkan jiwa manusia. 

Yang kedua yakni nilai pemuliaan manusia. Dimana dalam hal ini, pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran bagaimana pentinganya memuliakan antar sesama manusia, baik secara jasmani maupun rohani. Yang ketiga yakni nilai persaudaraan dan kebersamaan. 

Pandemi yang merupakan masalah bersama seluruh dunia, menjadikan nilai persaudaraan dan kebersamaan harus semakin dieratkan. Hal ini dikarenakan pengaruh antar sesama akan memengaruhi lingkungan disekitarnya, yang secara general dapat dikatakan bahwa umat diajarkan untuk saling bertawakal dalam menerima musibah seperti pandemi, namun bukan berarti sesama umat saling abai ataupun tidak peduli antar sesama.

Nilai utama selanjutnya yakni nilai kasih sayang. Dimana seluruh elemen-elemen masyarakat harus saling memupuk nilai kasih sayang antar sesama dalam menghadapi wabah penyakit kali ini. 

Saling membantu dan menolong dalam gotong royong merupakan bentuk kasih sayang atau welas asih umat sembari bertawakal dalam menghadapi pandemi. Nilai kelima yakni nilai tengahan atau moderat. Muhammadiyah sendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19 mengembangkan pendekatan wasathiyah yang mempertimbangkan langkah "rasional-ilmiah" dan "spirit-rohaniah". 

Dimana dalam hal ini, umat tidak boleh memiliki sifat berlebihan untuk takut menghadapi pandemi, namun sebaliknya dilarang bersikap untuk nekat tanpa perhitungan. Lalu sikap yang dianjurkan dalam hal ini ialah "syaja'ah", yakni berani dengan seksama. Itulah ajaran "wasathiyyah Islam" dalam bersikap menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan agar tidak terjebak pada sikap ekstrem atau berlebihan.

Nilai selanjutnya yang keenam yakni niali kesungguhan dalam berusaha. Usaha mengatasi pandemi merupakan tanggungjawab dan komitmen bersama. Korelasi antara konsistensi dan ikhtiar yang harus berjalan beriringan dalam masa pandemi harus semakin diperkokoh. Konsistensi melaksanakan kebijakan oleh pemerintah, disiplin menjalankan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi, dan berbagai langkah lainnya merupakan upaya masyarakat atau umat dalam mengatasi pandemi ini. 

Segala ikhtiar maksimal yang bersifat rasional-ilmiah dan spiritual-rohaniah harus terus dilakukan sebagai jalan jihad untuk mengakhiri pandemi Covid-19, yang juga selaras dengan nilai ketujuh yakni nilai keilmuan dan ilmiah. 

Dan yang terakhir yakni nilai kemajuan. Nilai ini dapat dimaknai bahwa musibah atau pandemi Covid-19 ini merupakan cara Tuhan agar manusia terus mengungkap rahasia ciptaan-Nya yang sangat luas dan tak terbatas, bersyukur atas segala nikmat-Nya, serta mengakui Kemahakuasaan-Nya. Di sinilah pentingnya membangkitkan nilai dan etos kemajuan bagi seluruh manusia atas musibah yang mewabah di seluruh dunia ini.

Oleh: Moch Wahyu Nanda Ramadhani

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun