Mohon tunggu...
Muhammad Wahyu ariansyah
Muhammad Wahyu ariansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Al Azhar Indonesia

Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam, di Universitas Al Azhar Indoensia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat Studi Lanjut Ke Perguruan Tinggi Melalui Bimbingan Karir Islam

30 Januari 2024   11:00 Diperbarui: 30 Januari 2024   11:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan studi ke perguruan tinggi diawali dari adanya rasa ketertarikan dan kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adanya minat dalam diri individu akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan partisipasi di dalamnya. Begitu juga dengan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, minat peserta didik melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan mendorong mereka untuk berusaha memasuki perguruan tinggi karena mereka ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Minat peserta didik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi perlu diketahui oleh guru maupun peserta didik itu sendiri mengingat minat ini dapat mengarahkan peserta didik untuk melakukan pilihan dalam menentukan cita-citanya (Azzahrah, 2019).

Fenomena saat ini yang dialami oleh siswa SMA adalah memilih dan menentukan apa yang ingin dilakukan setelah menyelesaikan pendidikannya di sekolah. Ada berbagai macam pilihan sesudah menyelesaikan pendidikannya di tingkat Sekolah Menengah, antara lain mencari pekerjaan, berwirausaha, menganggur, mengikuti kursus atau akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (Anisa, 2021).

Berdasarkan data ada 1,8 juta lulusan pendidikan menengah atas yang terpaksa kerja dan tidak bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi, ada sedikitnya 3,7 juta lulusan pendidikan menengah setiap tahunya. Dari angka tersebut hanya 1,9 juta yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, kemudian 1,8 juta lainnya harus mencari kerja dengan gelar SMA atau sederajat. Setiap tahun angka ini harus bersaing dengan 1,3 juta lulusan perguruan tinggi dengan gelar sarjana maupun diploma dalam mencari kerja (Kemenko PMK, 2021).

Melihat kondisi tersebut tentang perguruan tinggi, tidak banyak orang yang menginginkan melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor internal dan eksternal yang akan dapat mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studinya, yang mana faktor eksternal itu sering menjadi salah satu penghambatnya seperti yang dikemukakan oleh Umari (2017) bahwa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam memasuki perguruan tinggi, salah satunya adalah kurang maksimalnya sosialisasi tentang perguruan tinggi terhadap siswa, sehingga informasi yang didapat oleh siswa belum optimal. Hal ini dikarenakan informasi tentang perguruan tinggi yang dibutuhkan oleh siswa kurang. Siswa hanya memperoleh sedikit informasi tentang perguruan tinggi tidak lengkap. Sekolah hanya memberikan informasi tentang perguruan tinggi secara umum dan gambaran secara garis besar suatu perguruan tinggi. Padahal siswa tidak hanya membutuhkan informasi tersebut tetapi juga pada detail informasi suatu perguruan tinggi. Ketika siswa tidak mengenal baik tentang perguruan tinggi itu maka siswa tersebut cenderung minatnya belum optimal untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Menurut penelitian Sukmawati (2020) bahwa layanan bimbingan karir dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman karir serta minat siswa melanjutkan studi lanjut ke perguruan tinggi. Dalam konteks bimbingan karir Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam proses mencari ilmu dan bekerja senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Seperti telah diketahui, bimbingan lebih bersifat preventif. Dengan demikian proses pemberian bantuan bimbingan itu lebih banyak menekankan agar sesorang manakala akan mencari pekerjaan atau mencari ilmu ingin mendapatkan keridhoan Allah SWT dan jangan sampai menyimpang dari ketentuan dan petunjuk Allah.   

Tujuan layanan bimbingan karir Islam yaitu dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil suatu keputusan.

Layanan bimbingan karir ini dapat dilakukan secara klasikal maupun dalam bentuk bimbingan dengan menggunakan variasi metode. Variasi metode membuat layanan informasi tidak terkesan monoton. Penyampaian materi yang monoton menyebabkan siswa merasa jenuh dan kurang bersemangat untuk menerima informasi. Maka penulis memberikan layanan bimbingan karir Islam dengan variasi metode melalui media audio visual. Penggunaan media dalam layanan bimbingan karir sangat bermanfaat sekali karena akan membantu guru BK dalam menyampaikan pesan atau informasi karir kepada siswa dan penggunaan media dalam layanan bimbingan karir akan meningkatkan semangat siswa dalam proses layanan (Yona, 2022).

Melalui layanan bimbingan karir media audio visual, diharapkan siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memantapkan pengambilan keputusan karirnya. Jika informasi dan pemahaman tentang karir sudah dipahami sejak dini, maka diharapkan siswa memiliki keyakinan dalam memilih penjurusan, program studi, serta dapat memilih perguruan tinggi sesuai dengan minat bakat yang dimiliki siswa (Andriati, 2020).

Untuk meningkatkan minat studi ke perguruan tinggi melalui layanan bimbingan karir Islam menggunakan media audio visual dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam untuk membantu individu Muslim mencapai tujuan karir yang sejalan dengan nilai-nilai agama mereka.

Media BK digunakan untuk membantu memudahkan konselor mulai dari menyusun, membuat program dan laporan maupun dalam pemberian layanan bagi peserta didik, meskipun sebagai media pembantu dala pelaksanaan layanan teknologi dalam BK juga terus berkembang karena konselor terus berinovasi untuk membuat media yang semakin praktis dan memudahkan tentunya tetap fokus pada konten layanan.

Menurut saya keilmuan keIslaman diintegrasikan dalam bimbingan konseling Islam yaitu untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Islam dan mengembangkan strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut secara efektif ke dalam layanan konseling karir mereka, yang pada akhirnya menciptakan pengalaman yang lebih inklusif dan bermakna bagi para klien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun