Perubahan cuaca yang ekstrim atau bisa disebut juga dengan globalisasi ternyata memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. Umumnya diketahui bahwa perubahan iklim hanya dapat berdampak kepada lingkungan dan alam. Ternyata kondisi cuaca yang berubah-ubah secara drastis mampu mempengaruhi kondisi manusia dari segi fisik maupun non fisik. Berikut beberapa contoh pengaruh perubahan iklim terhadap kesehatan manusia.
1.Cuaca Panas Berlebihan Dapat Menimbulkan Penyakit Jantung
Suhu udara yang meningkat secara signifikan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan jantung. Dan apabila seseorang mengalami dehidrasi atau kekurangan air serta terpapar panas yang ekstrim maka dapat berpotensi memicu kerusakan pada otak. Hal tersebut bisa dipastikan juga mempengaruhi perilaku manusia.
2.Perubahan Iklim Mempercepat Bertumbuhnya Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air
Pada beberapa negara berkembang, tingginya curah hujan dapat mengancam tersedianya air bersih dan meningkatkan resiko penyakit seperti dehidrasi akut dan diare misalnya. Padahal setiap tahunnya penyakit diare tercatat menimbulkan kematian pada kurang lebih 760.000 balita. Belum lagi masalah kontaminasi industrial yang dapat mempengaruhi kualitas air.
3.Cuaca Dingin Ekstrim Menyebabkan Daya Imun Menurun
Selain panas yang ekstrim, cuaca dingin yang berlebihan juga bisa berakibat terhadap daya imun tubuh kita menurun sehingga mudah terserang penyakit. Pada masa pancaroba ini bukan hanya manusia yang tidak bisa selalu keluar rumah, akan tetapi bakteri-bakteri dalam tubuh juga akan terperangkap dan menyebabkan daya imun menurun.
4.Hari Cerah dan Udara Sejuk Dapat Meningkatkan Mood
Tak hanya berpengaruh pada fisik, perubahan cuaca juga berdampak bagi psikologis manusia. Contoh mudahnya adalah ketika cuaca di satu hari cerah ditambah dengan udara yang sejuk, maka secara otomatis kita akan merasa bahagia dan mood atau semangat dapat meningkat ketika ingin melakukan aktifitas. Cuaca cerah merangsang energi yang positif bagi tubuh dan otak kitakita.
5.Cuaca Ekstrim Dapat Menimbulkan Penyakit Psikologis
Selaras dengan poin sebelumnya, perubahan cuaca yang ekstrim juga dapat menimbulkan penyakit psikologis bagi manusia. Misalnya saja seperti mereka yang tinggal di daerah rawan bencana alam. Tentunya akan banyak perubahan iklim serta traumatik tersendiri yang menimbulkan penyakit psikologis.
6. Penyakit ginjal kronis
Bagi mereka yang bekerja di luar ruangan atau bisa dibilang outdoor, panas dan kelembapan yang tinggi dapat berdampak buruk pada ginjal.
Pada hari-hari dengan cuaca sangat panas, terjadi peningkatan jumlah kunjungan ke ruang gawat darurat karena infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan cedera ginjal akut.
"Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa panas merupakan risiko kesehatan yang serius," kata Kristie Ebi, profesor di Center for Health and the Global Environment University of Washington. Heat stress merupakan faktor risiko utama berkembangnya penyakit ginjal kronis. Penyakit ini menyasar pekerja yang melakukan pekerjaan lapangan di lingkungan panas.
7. Demensia
Perubahan iklim membuat kebakaran hutan menjadi lebih sering dan parah. Kebakaran melepaskan partikel-partikel halus yang mencemari udara.
Butiran-butiran halus ini bila terhirup dan masuk paru-paru berdampak buruk dalam jangka panjang, termasuk kemampuan kognitif manusia.
Berikut adalah solusi dari permasalahan yang ada di atas:
1.Hemat Energi
Sebagian besar listrik dan panas ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas. Oleh karena itu, cara mengatasi perubahan iklim yang pertama adalah dengan menggunakan lebih sedikit energi dengan menurunkan pemanasan dan pendinginan.
Anda bisa beralih ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat energi, mencuci cucian dengan air dingin, atau menggantung barang-barang hingga kering daripada menggunakan pengering.
2.Jalan Kaki, Bersepeda, atau Gunakan Transportasi Umum
Kendaraan membanjiri jalanan dan membuat kemacetan. Kebanyakan dari kendaraan yang ada di jalan raya membakar solar atau bensin. Solusinya, Anda bisa mencoba berjalan atau mengendarai sepeda daripada mengemudi karena ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca serta membantu menjaga kesehatan.
Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan transportasi umum, seperti kereta atau bus jika harus menempuh perjalanan jauh. Cara mengatasi perubahan iklim ini sangat mudah untuk Anda lakukan.
3.Perbanyak Makan Sayur
Asupan makanan juga berpengaruh dalam mengatasi perubahan iklim. Anda bisa makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sedikit mengonsumsi daging dan susu.
4.Kurangi, Gunakan Kembali, Perbaiki, dan Daur Ulang
Terakhir, ada cara mengatasi perubahan iklim tak kalah mudah yang bisa Anda coba. Elektronik, pakaian, dan barang-barang lain yang Anda beli menyebabkan emisi karbon di setiap titik produksi, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuatan dan pengangkutan barang ke pasar. Untuk melindungi iklim, beli lebih sedikit barang, belanja barang bekas, perbaiki apa yang Anda bisa, dan lakukan daur ulang.