Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Money

Berburu Diskon Coffee Powder ke Tanoh Gayo

2 Januari 2013   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:36 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_225501" align="aligncenter" width="640" caption="Disela-sela melayani para pengopi, Manulang mengepak produk kopi arabika gayo reguler yang permintaannya sangat tinggi."][/caption] Menjelang memasuki Tahun Baru 2013, sejumlah mall dan outlet pakaian jadi di kota-kota besar di Tanah Air memberi harga khusus untuk sejumlah produknya. Harga khusus itu berbentuk diskon, malah ada yang berani sampai 50%. Dengan alasan cuci gudang, mereka menetapkan harga sepotong celana hanya Rp.60 ribu. Dihitung-hitung, dengan harga Rp.60 ribu maka untuk ongkos menjahitnya saja tidak cukup. Namun, inilah menariknya, dan inilah wisata diskon akhir tahun. Oleh karena itu, diskon yang jor-joran ini paling ditunggu-tunggu oleh para konsumen. Momentum yang hanya berlangsung sekali dalam setahun, sering juga disebut dengan istilah cuci gudang. Ketika perang diskon ini berlangsung, tanpa diundangpun konsumen pasti memadati mall dan outlet pakaian jadi. Mereka hadir bersama keluarga sambil menikmati liburan akhir tahun. [caption id="attachment_225503" align="alignright" width="300" caption="Para coffee lovers yang datang silih berganti ke cafe Horas Kopi Gayo di Jalan Sengeda Takengon, sekitar 10 meter sebelah kiri Hotel Mahara."]

13571444381616800555
13571444381616800555
[/caption] Ternyata, perang diskon itu bukan hanya menjadi trik bisnis pengusaha outlet pakaian jadi. M. Abdi Manulang (45) lelaki kelahiran Barus Tapteng mencoba mengaplikasikan keampuhan trik bisnis outlet pakaian jadi itu dalam bisnis kopi. Dia membuka obral besar-besaran untuk produk roasted coffee dan coffee powder bermerek Horas Kopi Gayo. Lelaki yang beristerikan gadis Tanoh Gayo bernama Evi itu, Rabu (2/1/2013) di cafenya Jalan Sengeda Takengon Aceh Tengah, kepada kompasianer mengaku bahwa obral yang ditawarkannya bukan dalam rangka cuci gudang, tetapi untuk menyambut Tahun Baru 2013. Soalnya, kopi arabika Gayo adalah produk yang tahan lama, makin lama disimpan maka kualitas dan aromanya makin baik. Oleh karena itu, tidak ada istilah cuci gudang untuk diskon yang ditawarkannya. Menurut Manulang, begitu biasanya dia dipanggil, tawaran diskon sampai 15% untuk roasted coffee, coffee powder, jasa roasting maupun harga berbagai minuman kopi arabika Gayo di cafenya sudah diinformasikannya jauh-jauh hari melalui media massa maupun media jejaring sosial. “Menyambut tahun baru, bukan hanya menawarkan diskon, saya juga menjamu pelanggan dengan hidangan kari kambing,” ungkapnya. Setelah didiskon 15%, kata Manulang, harga coffee powder jenis luwak menjadi Rp.360.000/kg, peaberry menjadi Rp.220.000/kg, longberry menjadi Rp. 180.000/kg, king gayo menjadi Rp. 172.000/kg, arabika Gayo reguler menjadi Rp.126.000/kg dan arabika ampera menjadi Rp.72.000/kg. “Diskon ini berlaku sampai tanggal 10 Januari, yang berminat dapat memasan via HP 081361696234. Harga itu belum termasuk ongkos kirim” jelas pemilik cafe yang meluncurkan usahanya sejak 10 Juni 2012 lalu. [caption id="attachment_225504" align="alignleft" width="300" caption="Selain mengepak coffee powder, melayani para coffee lovers, Manulang juga masih menyempatkan diri melayani orang-orang yang meroasting kopi."]
13571445991764930269
13571445991764930269
[/caption] Alhamdulillah, lanjut Manulang, dampak informasi itu menyebabkan cafenya mendapat banyak kunjungan. Selain warga setempat yang minum kopi, banyak wisatawan domestik dan mancanegara sengaja berkunjung ke cafenya untuk membeli roasted dan powder coffee. “Kemarin, wisatawan Korea setelah menikmati espresso lalu mereka berbelanja coffee powder senilai Rp.2 juta,” imbuh ayah beranak empat itu. Saat ditemui di cafe berukuran 4x4 meter itu, Manulang terlihat sedang mempaking powder coffee karena permintaan terus meningkat. Produk sebelumnya yang terpajang di outlet Horas Kopi Gayo sudah “diserbu” para konsumen. Ketika ditanya omsetnya rata-rata per hari setelah menggunakan trik diskon, Manulang seperti keberatan menjawabnya meskipun akhirnya dia buka rahasia. “Dari jasa roasting sekitar Rp.300 ribu per hari, sedangkan dari penjualan coffee powder atau roasted coffee sekitar Rp.1,5 juta per hari,” katanya sambil berbisik. Diskon dalam cara berpikir seorang Manulang tergolong unik. Bagi dia, memberi diskon itu bukan berarti rugi tetapi belum dapat untung. Kedepan, untung itu akan datang dengan sendirinya, karena setelah menikmati produk coffee powder dari Horas Kopi Gayo, biasanya mereka kembali lagi. Kemudian, mereka yang kembali itu akan menjadi pelanggan tetap. “Margin untungnya nggak perlu tinggi-tinggi, tipis aja yang penting barang kita laris,” ungkapnya. Menyangkut dengan pemberian nama Horas Kopi Gayo, menurut Manulang karena produknya banyak dikirim ke Medan. Disana, katanya, sebutan horas itu lebih familier ditelinga orang-orang batak sehingga pemasarannya lebih mudah. Sebenarnya horas itu artinya selamat, tetapi menurut Manulang, Horas Kopi Gayo itu artinya Hidup Kopi Gayo. “Saya ingin menghidupkan nama kopi arabika gayo setinggi-tingginya, karena saudara-saudara saya di Tanoh Gayo hidup dari hasil kopi,” sebut Manulang sambil berfilsafat.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun