Media sosial kini menjadi bagian penting dari kehidupan remaja. Meskipun bermanfaat untuk komunikasi dan ekspresi diri, penggunaannya yang berlebihan dapat memengaruhi perkembangan emosi mereka. Banyak remaja mencari validasi melalui "likes" dan komentar, sehingga mudah merasa cemas atau minder jika respons yang diterima tidak sesuai harapan. Mereka juga rentan mengalami *FOMO* (takut tertinggal) saat melihat unggahan teman-teman yang tampak lebih sukses atau bahagia.
Selain itu, kecanduan media sosial dapat menyebabkan gangguan tidur, sulit fokus, dan perubahan suasana hati. Namun, media sosial juga bisa memberi dampak positif jika digunakan dengan bijak---seperti sebagai wadah untuk mengekspresikan diri dan menemukan dukungan sosial.
Orang tua dan guru berperan penting dalam membimbing remaja agar menggunakan media sosial secara sehat, dengan mengajarkan literasi digital dan cara mengelola emosi. Dengan pendampingan yang tepat, remaja dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara emosional di era digital ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI