Bundaran Cibiru adalah titik pertemuan berbagai arus jalan: Jalan Soekarno-Hatta, Jalan AH Nasution, akses tol Cileunyi, dll. Pertemuan banyak arus kendaraan ini memicu penumpukan.
  - Peran Tukang Parkir (Juru Parkir Liar) dalam Memperparah Kemacetan
Tukang parkir liar, atau juru parkir tak resmi, bisa tampak sebagai hal kecil dibanding masalah besar macam penyempitan jalan atau volume tinggi. Namun, praktik mereka secara nyata memperparah kemacetan dengan berbagai mekanisme berikut:
 1. Parkir di Badan Jalan & Bahu Jalan
Banyak kendaraan yang diparkir di bahu jalan atau bahkan badan jalan karena lahan parkir resmi kurang memadai. Hal ini menyebabkan jalur yang semestinya bisa dilewati kendaraan harus dikorbankan bagi tempat parkir. Ruang yang tersisa menjadi sempit.
Beberapa laporan menyebut bahwa “parkir di badan jalan akan menyebabkan penyempitan jalan.
 2. Getok Parkir & Tukang Parkir Liar Memaksa Lahan
Istilah getok parkir merujuk pada praktik tukang parkir liar menawarkan tempat parkir sembarangan dan menagih bayaran, kadang secara paksa. Praktik ini sering muncul di tempat-tempat strategis (dekat toko, trotoar, pinggir jalan) yang sebenarnya tidak diperuntukkan parkir.Â
Karena ada pihak yang memfasilitasi parkir meskipun ilegal , banyak pengendara tergoda untuk memarkir di titik tersebut. Sehingga area pinggir jalan yang seharusnya lepas dari kendaraan berhenti menjadi penuh.Â
3. Gangguan Arus Karena Kendaraan Masuk-Keluar Parkiran
Setiap kali kendaraan mau masuk atau keluar dari area parkir liar di pinggir jalan, arus utama harus memperlambat atau berhenti sementara. Apalagi di jalur padat, gangguan kecil seperti ini bisa memicu antrean panjang.