Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Regu Badak (38)

5 Januari 2012   11:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Novel Muhammad Subhan

Hari sudah hampir sore. Tapi belum juga ada tanda-tanda orang akan menjahitkan sepatu atau sendal mereka yang rusak. Benarlah, pekerjaan yang paling membosankan itu bernama menunggu. Aku hampir putus asa. Sungguh berat sekali bekerja. Bukan pekerjaannya yang berat, tetapi menunggu rezeki itu datang. Andai tidak sabar, aku ingin cepat pulang.

Ketika aku memutuskan hendak menutup peti sepatu dan pulang kembali ke Kruenggeukueh, seorang perempuan setengah tua dan seorang anak lelakinya menghampiriku. Wajahnya terlihat kusut. Agaknya dia sedang punya masalah. Entahlah, aku tak memedulikan sikapnya itu. Aku berharap dia mau memanfaatkan jasaku.

“Eh, kau. Mana bapak yang biasa menjahit sepatu di sini?” tanyanya ketus.

Aku berusaha tersenyum ramah.

“Maaf Bu, saya mengantikan bapak saya, beliau lagi sakit di rumah.”

“Oh, kau bisa menjahit?” tanyanya lagi.

“Bisa Bu, baru belajar. Boleh saya tolong menjahit sepatu ibu bila ada yang rusak?” tawarku ramah.

“Kau baru belajar, ya? Ah, besok sajalah!”

Tanpa melihatku lagi perempuan itu berlalu pergi. Anak lelakinya yang berusia sekitar 7 tahun menoleh ke arahku. Tersenyum. Aku balas dengan senyum pula dan anggukan kepala. Ah, mungkin belum rezekiku lagi.

Tak lama kemudian, datang seorang bapak-bapak membawa sepatu yang baru dibelinya. Sepatu berwarna hitam itu terlihat berkilat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun