Oleh Dr H.Muhammad Soleh Hapudin. M.Si*
Salah satu bidang yang terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi adalah pendidikan. ChatGPT, teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan orang berinteraksi dengan satu sama lain melalui percakapan teks, adalah salah satu inovasi teknologi baru yang mulai digunakan di sekolah. Meskipun ChatGPT dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas pembelajaran, kehadiran teknologi ini juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Kemampuan guru untuk menyesuaikan diri dengan teknologi ChatGPT dalam proses pembelajaran merupakan tantangan tambahan. Para pendidik harus memahami bagaimana teknologi tersebut berfungsi dan bagaimana dapat digunakan dengan baik dalam kurikulum mereka.
Dengan hadirnya ChatGPT di dunia pendidikan yang terus mengalami kemajuan teknologi, para guru menghadapi tantangan baru dalam proses pembelajaran. ChatGPT adalah teknologi AI yang memungkinkan manusia dan mesin berinteraksi melalui percakapan teks. Ini dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Meskipun memiliki banyak keuntungan, kehadiran ChatGPT juga menghadirkan beberapa masalah bagi para guru.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh guru adalah persaingan dengan ChatGPT dalam memberikan informasi dan penjelasan kepada siswa. ChatGPT menggunakan data yang telah diprogramkan sebelumnya untuk memberikan jawaban instan dan informasi yang akurat, membuatnya menjadi sumber referensi yang cepat dan mudah diakses oleh siswa. Karena siswa mungkin lebih suka mendapatkan informasi melalui ChatGPT, keberadaannya mungkin mengancam guru.
Para guru harus terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka tentang ChatGPT dan memperoleh keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi di era digital. Selain itu, mereka harus sering mengikuti pelatihan dan workshop tentang pemanfaatan ChatGPT dalam pembelajaran. ChatGPT dapat membantu meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan efektivitas proses pembelajaran jika guru menyadari tantangan yang dihadapi dan berusaha keras untuk menyelesaikannya. Para pendidik dapat memanfaatkan teknologi ini bukan sebagai ancaman bagi pekerjaan mereka, tetapi sebagai alat bantu yang dapat mendukung pengajaran mereka. Oleh karena itu, guru terus menjadi pilar utama dalam membimbing, membina, dan menginspirasi generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.Sangat penting bagi guru untuk terus belajar bagaimana menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Ini akan membantu mereka mengajarkan keterampilan yang tidak dapat diprogram oleh ChatGPT, seperti kreativitas, pemecahan masalah, analisis, dan berpikir kritis. Selain itu, guru harus memperhatikan elemen-elemen humanistik dalam pendidikan, seperti membangun hubungan emosional dengan siswa, memberikan dukungan moral dan motivasi, dan mendorong pertumbuhan kepribadian dan karakter siswa.Dengan demikian, meskipun ChatGPT dapat mengubah cara pembelajaran, tidak dapat dipungkiri bahwa peran guru masih penting dalam membimbing dan membentuk generasi muda. Guru dapat tetap relevan dan memainkan peran penting dalam pembentukan karakter, pengetahuan, dan keterampilan siswa di era digital yang terus berkembang.
*) Ketua DPW Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) Provinsi Banten, Iakatan Doktor Ilmu Pendidikan Indonesia (IDIP-RI), Dosen FKIP Universitas Esa Unggul