Ini perlu diketahui supaya tidak ada yang kecewa (walau tidak mungkin). Sebab, pada dasarnya jika Anda memutuskan untuk pacaran, maka rasa kecewa itu seringkali muncul, entah pada saat ada masalah kecil atau besar.
Jangan-jangan hubungan yang Anda lakukan ternyata toksik. Pasangan Anda ternyata punya lelaki yang jauh lebih mapan, tampan, pintar, dan segala kelebihannya dibanding Anda.
Dan parahnya, Anda masih saja berharap kalau ia serius dengan Anda. Kalau sudah muncul tanda atau gejala selingkuh, penulis pikir bisa diakhiri hubungan toksik tersebut.
Percuma jika Anda teruskan, sebab bakal rasa kecewa yang tiap hari akan Anda hadapi. Dan pasangan Anda mungkin sama sekali tidak merasa bersalah, sebab pikirnya dari awal Anda adalah teman di waktu luang saja.
Ketiga, jika pasangan Anda serius dan orang baik, maka jangan disia-siakan.
Hari Valentine pun berjalan dan Anda sudah mengenali detail tentang keseluruhan hidup pasangan Anda, dan terlebih jika ia dikenal sebagai orang yang baik dan serius, maka jangan disia-siakan. Lanjutkan ke tahap yang lebih matang, yaitu berkenalan dengan orang tuanya.
Biasanya, si lelaki bertamu kepada ayah dan ibunya, kemudian ada peristiwa yang terjadi didalamnya. Jika calon mertua Anda kelihatan welcome, menyambut baik Anda, dan siap mendukung dan percaya bahwa Anda adalah yang terbaik bagi putri mereka, maka menikah bisa dilakukan.
Dan juga sebaliknya, jika si gadis dengan orang tua Anda kelihatan diperlakukan dengan hangat dan ramah, maka ia adalah tanda pasangan yang bakalan setia dengan Anda.Â
Memang merayakan rasa cinta tidak melulu saat Valentine. Ini penulis kenapa masuk ke rubrik ini ya supaya sedikit-banyak bisa mengedukasi pembaca, kalau menjalani hubungan itu harus jelas arahnya kemana.Â
Seperti berkemudi, akan sangat menjengkelkan kalau Anda berangkat tanpa tujuan. Minusnya yang pertama bensin terbuang percuma, kedua pusing menyetir perjalanan jauh yang percuma, ketiga kalau mogok dan bensin mentok, bakal tidak bisa pulang.