Mohon tunggu...
Muhammad RizqulAdhim
Muhammad RizqulAdhim Mohon Tunggu... Operator - Operator

Seng Reti Namung Gusti....!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Segar

Melestarikan Lebaran Ketupat

16 Juni 2019   16:18 Diperbarui: 16 Juni 2019   16:19 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari kemenangan atau yang sering di sebut dengan idul Fitri merupakan momen yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua masyarakat khusunya masyarakat jawa, di setiap daerah pastinya mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menyambut kedatangan hari kemenangan itu, begitupun masyarakat Jawa yang terbiasa melaksanakan lebaran ketupat yang sudah terbiasa dianggap sebagai pelengkap di hari kemenangan. Masyarakat Jawa umumnya mengenal dua kali lebaran yaitu, lebaran idul Fitri dan lebaran ketupat, lebaran idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal sedangkan lebaran ketupat adalah satu Minggu setelahnya, tradisi lebaran ketupat diselenggarakan di hari yang ke delapan bulan Syawal setelah melakukan puasa selama 6 hari yaitu puasa Syawal.

Lebaran ketupat pertama kali di perkenalkan oleh sunan kalijaga, pada saat itu di perkenalkan dua bakda yaitu bakda lebaran dan bakda kupat,bakda lebaran biasanya tradisi orang Jawa melakukan sholat Ied dan setelah itu melakukan Kunjungan ke rumah-rumah dan saling memaafkan satu sama lain, sedangkan bakda kupat masyarakat Jawa mempunyai tradisi yaitu membuat kupat yang bahannya dari beras yang di masukkan kedalam anyaman daun kelapa yang sering di sebut janur yang berbentuk kantong kemudian di rebus sampai matang, setelah itu di bagikan kekerabat terdekat dan keorang yang lebih tua yang menimbulkan kebersamaan dan rasa kasih sayang sesama.

Supaya lebaran ketupat tetap menjadi tradisi alangkah baiknya setiap tahun selalu di lakukan, dan supaya juga memperkenalkan kepada anak cucu dan generasi penerus lainnya agar semua mengetahui bahwa lebaran ketupat itu sudah menjadi tradisi, ketika anak-anak yang saat ini belum mengerti maka agar mengerti dan ketika anak cucu semua sudah dewasa agar tetap menjaga tradisi lebaran ketupat ini terus sampai akhir zaman seperti yang di lakukan orang-orang terdahulu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun