Di tengah arus modernisasi dan pengaruh teknologi yang kian meresap, Desa Sungai Kedukan menghadapi tantangan serius dalam pembentukan karakter anak-anak. Perilaku kurang sopan, penggunaan kata-kata kasar, hingga tindakan agresif kerap terlihat di kalangan si kecil. Menyikapi situasi ini, mahasiswa KKN 82 dari UIN Raden Fatah Palembang turun langsung ke lapangan dengan program inovatif yang mengusung nilai-nilai agama dan moral sebagai fondasi perubahan.
Inovasi Pendidikan di Tengah Tantangan Sosial
Mengambil pendekatan yang jauh dari metode pembelajaran konvensional, tim KKN merancang kegiatan edukatif yang tidak hanya menyampaikan materi keagamaan, tetapi juga mengintegrasikan kegiatan bermain, diskusi, dan aktivitas kreatif. Di lokasi strategis seperti Perumahan Bukit Hijau 1 dan 3, Kantor Desa Sungai Kedukan, dan sepanjang Jalan Kapten Robani Kadir, mahasiswa menyampaikan pelajaran melalui interaksi langsung dengan anak-anak. "Tujuannya adalah membuat pembelajaran nilai moral terasa menyenangkan, sehingga anak-anak bisa dengan mudah menginternalisasikannya," ujar salah satu anggota tim KKN.
Metode yang Personal dan Interaktif
Program yang berlangsung selama 40 hari ini menggunakan berbagai metode, mulai dari observasi langsung hingga wawancara informal. Para mahasiswa tidak hanya mengajarkan tata cara mengaji atau pengulangan doa, melainkan juga menanamkan nilai-nilai seperti sopan santun, empati, dan rasa saling menghormati. Kegiatan ini pun didokumentasikan melalui foto dan video yang menunjukkan antusiasme anak-anak saat mengikuti pelajaran ngaji, lomba azan, dan aktivitas kelompok yang mendorong mereka untuk bekerjasama.
Dampak Nyata dan Transformasi Perilaku
Hasil dari program ini mulai terlihat jelas. Anak-anak yang sebelumnya kerap menunjukkan perilaku negatif kini mulai mengubah sikap. Mereka rutin mengaji di masjid, lebih aktif bertanya mengenai nilai-nilai keagamaan, dan menunjukkan peningkatan interaksi sosial yang positif. Tak hanya itu, kegiatan ini turut mendorong perbaikan infrastruktur desa, seperti pembangunan dinding di kantor desa yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari banjir, tetapi juga simbol nyata kolaborasi antara tim KKN dan masyarakat lokal.
Tantangan dan Upaya Keberlanjutan
