Mohon tunggu...
Muhammad Rivyal
Muhammad Rivyal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

Adaptasi tapi tidak merubah jati diri

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sebuah Pilihan Hidup

27 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   21:17 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Setiap orang pasti memiliki cerita dalam hidup yang berbeda-beda. Ya mungkin ada yang mirip, tapi tidak plek-plekan mirip banget. Setiap cerita hidup yang dilewati pasti juga ada penentuan sebuah pilihan hidup berikut dengan konsekuensi yang harus dijalani. Sebuah kalimat pembuka yang cukup membingungkan, intinya setiap manusia pasti memilih sebuah pilihan hidup. Ya gitu deh.

Memikirkan tentang hidup biasanya dirasakan pada masa-masa setelah lulus SMA, ya mungkin ada juga sih baru lulus TK udah mikirin mau kerja di Mayora atau pabrik EPSON, tapi ya kali bro baru bisa baca tulis udah langsung buat CV. 

Remaja-remaja penerus bangsa biasanya sudah memasuki fase bingung memikirkan hidup kedepannya mau jadi apa, akan seperti apa, dan mau bagaimana hidupnya. Bersyukur untuk teman-teman yang sudah diberi jalan dengan relatif cepat untuk memilih pilihan hidupnya.

Lantas gimana dengan kamu yang masih bingung menentukan pilihan hidupmu sendiri? Yasudah santai saja. Jangan karena melihat teman yang keterima kerja di pabrik Sari Roti lalu kamu menjadi iri setengah mati, cukup suport temanmu dan fokus kembali pada hidupmu. Jangan sampai terlalu fokus pada pencapaian orang lain tapi di sisi lain hidupmu masih nggak karuan begitu.

Sebenarnya latar belakang terciptanya ide tulisan ini adalah kejadian-kejadian yang sebelumnya belum pernah saya rasakan. Seperti menerima undangan pernikahan dari beberapa teman, entah itu teman semasa SMP atau SMA. Mungkin hal tersebut sudah dirasakan bertahun-tahun yang lalu oleh anda, berhubung umur saya belum menyentuh 30, menerima undangan pernikahan adalah hal yang cukup mengejutkan.

Setelah menerima undangan pernikahan dari teman, saya lantas menggerutu dalam hati "Wow, keren banget. Dia masih seumuran dengan saya tapi berani mengambil keputusan untuk menikah. Kalau saya nikah diumur sekarang, I love You sama nafsu segede gaban doang nggak bakal bisa bikin istri bahagia pasti." 

Tidak ada niatan untuk berprasangka buruk, malah bahagia dengan keputusan besar yang diambil oleh teman saya tadi. Tetapi akankah saat umur 30-an nanti banyak mendengar kabar teman mengambil keputusan hidup yang besar juga, yaitu perceraian? Ah, semoga saja nggak. Respect dari saya setinggi-tingginya untuk kamu yang menikah muda.

Selain melihat teman yang sudah mantap menikah (kayanya), saya dikejutkan lagi dengan status whatsapp teman satu kelas saat SMA dulu. Dengan haru dan bahagia, teman saya mengumumkan bahwa dia sudah melahirkan seorang anak. Gila. Saya masih kaget dan kebingungan dengan undangan pernikahan, ini lagi udah punya anak. Salut, salut, salut. Orang kok pada berani-berani banget sama pilihan hidupnya.

Masih banyak sebenarnya pilihan hidup teman saya yang cukup membuat terkejut. Tambah satu lagi contohnya yaitu teman yang sudah bekerja dan memiliki gaji lima juta, seneng banget sih, siapa tau nanti bisa meminjam uang untuk kebutuhan hidup saya yang masih dipenuhi hura-hura ini. Hahaha. 

Balik lagi ke pilihan hidup, pilihan dalam hidup yang terberat saya sampai saat ini adalah memilih lauk kikil atau ayam bakar pada nasi padang. Ya sedikit jomplang banget sih, setidaknya sama-sama pilihan hidup kan? Bagaimana dengan pilihan hidupmu? Sudah memikirkan menikah muda atau masih mikirin warung seblak mana lagi yang belum dicoba?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun