Mohon tunggu...
MUHAMMAD RIJALI
MUHAMMAD RIJALI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis lepas

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cinta kepada Manusia

28 Oktober 2021   17:03 Diperbarui: 28 Oktober 2021   17:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika seorang anak tumbuh dan mulai berinteraksi dengan anak-anak yang lain dan orang-orang dewasa yang ada di sekelilingnya, sebagian cintanya mulai berhubungan dengan mereka. Cintapun secara bertahap mulai berkembang setiap kali hubungan si anak dengan orang-orang semakin berkembang dan bervariasai. 

Si anak akan belajar dari pengalaman bahwa ia dapat hidup harmoni dan serasi dengan orang lain jika ia membatasi kecintaannya kepada diri sendiri dan mengurangi sikap egoisnya. Ia juga mesti bertindak seimbang dengan kecintaannya dan kasih sayangnya kepada orang lain. ia harus bekerja sama dengan orang lain dan mengulurkan tangan membantunya.

Keberagaman akan membantu manusia untuk tidak mencintai diri sendiri secara berlebihan serta mencintai dan berinteraksi secara baik dengan orang lain. Kenyataan ini telah ditunjukan Al- Qur'an ketika mengisyaratkan kecintaan manusia kepada dirinya sendiri yang tampak dari keluh-kesah dan kegelisahannya manakala terkena keburukan. Isyarat lain juga tampak dari ketamakan manusia atas harta yang ingin diraihnya serta bakhil dan kikir kepada orang lain. Selanjutnya, secara langsung Allah SWT., memuji orang-orang yang berupaya menghilangkan keberlebihan dalam kecintaannya kepada diri sendiri.

Boleh jadi, manusia terbatas dari indikasi gelisah dan keluh-kesah saat ditimpa keburukan dan terbebas dari kebakhilan saat mendapat kebaikan. Caranya adalah berpegang erat kepada keimanan, mendirikan shalat, membayar zakat, bersedekah kepada fakir miskin dan kepada orang-orang yang enggan meminta-minta, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengundang murka Allah SWT. 

Temasuk persoalan keimanan adalah keseimbangan antara kecintaan manusia kepada dirinya dan kecintaan kepada orang lain. Hal itu akan mewujudkan kemaslahatan individu dan masyarakat. Seperti firman Allah SWT dalam QS. Al- Ma'arij ayat 19-27.

" Sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh-kesah lagi kikir. Bila ia ditimpa kesusahan, berkeluh-kesah dan bila ia mrndapat kebaikan, amat kikir kecuali orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang mereka itu berkesinambungan dalam menunaikan shalatnya, dan orang-orang yang dalam harta kekayaannya terdapat hak tertentu, bagi orang yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa, dan orang-orang yang memberikan hari pembalasan, dan orang-orang yang takut akan azab Rabb mereka."

Al-Qur'an juga membangun kecintaan dari keharmonisan di antara manusia serta kerja sama, saling setia, dan persahabatan antar sesama mereka. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 103

" Dan hendaklah kalian berpegang kepada tali Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai. Dan ingatlah kan nikmat Allah kepada kalian ketika dahulu kalian bermusuh-musuhan, lalu Allah mempersatukan  hati kalian. Maka karena nikmat Allah jadilah kalian orang-orang yang bersaudara........"

Al-Qur'an memuji kaum Anshar tatkala menunjukan kecintaan yang tulus kepada kaum Muhajirin. Pujian juga diberikan kepada kaum Anshar karena uluran tangan mereka dalam memberi bantuan kepppad kaunnn Muhhhajirin saat mereka mencari perlindungan. 

Kaum Anshar berbagi tempat tinggal dan kekayaan dengan kaum Muhajirin, bahkan kaum Anshar lebih mengutamakan kaum Muhajirin ketimbang diri mereka sendiri. Dalam QS. Al- Hasyr ayat 9 di jelaskan

" Dan orang-orang yang telah menempati negri (Madinah) dan telah beriman sebelum mereka, mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka. Dan taka da di dalam dada mereka berkeinginan terhadap apa yang telah diberikan kepada mereka (kaum Muhajirin). Dan mereka mengutamakan (kaum Muhajirin itu) atas diri mereka sendiri, kendatipun mereka juga membutuhkan. Dan barang siapa yang dijaga dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun