Manusia, pasti bermasalah. Yang merasa tak bermasalah, itu masalah. Berpikir, berarti bermasalah.
Manusia, tentulah berpikir. Yang diduga tak berpikir, berarti tak berakal. Tak berakal, berarti bukan manusia.
Manusia, bukan tentang berpikir dan bermasalahnya. Sebab, berpikir dan bermasalah adalah niscaya.
Manusia, adalah tentang bagaimana ia berpikir. Tentang apa yang ia masalahkan. Rasionalkah berpikirnya? , substansialkah masalahnya?
Manusia, hanya memikirkan masalah. Entah itu masalah sungguhan, atau sekedar anggapan saja.
Yang masalah, atau yang bukan masalah tapi dianggap masalah, akan dipermasalahkan. Pada akhirnya akan dipikirkan.
Yang bukan masalah, atau masalah yang tidak dianggap masalah, tidak akan dipermasalahkan. Maka, tidak akan dipikirkan.
Yah, setiap manusia pasti memikirkan masalah. Namun, tidak setiap manusia memikirkan masalah yang sama. Sebab, tidak semua manusia mempermasalahkan hal yang sama.
Ada masalah yang dipikirkan, ada masalah yang dibiarkan, ada manusia yang tidak mempermasalahkan masalah, ada manusia yang mempermasalahkan yang bukan masalah.
Manusia adalah apa yang dipikirkannya. Yang dipikirkannya adalah apa yang dimasalahkannya. Yang dimasalahkannya, itulah yang menjadi kegalauannya. Maka manusia adalah apa yang digalaukannya.
Sebagaimana Firman Tuhan dalam Al-Qur'an Surah Al-Insyirah ayat 5-6