Mohon tunggu...
Muhammad Reza Adi Wardana
Muhammad Reza Adi Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa Software Engineering

An ordinary person with coriousity of knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Logika Mistika: Antara Rasionalitas dan Kepercayaan Gaib

10 September 2025   12:17 Diperbarui: 10 September 2025   12:17 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Logika adalah alur pemikiran yang dapat diterima akal manusia untuk menyelesaikan masalah secara rasional. Sementara itu, mistika merujuk pada sesuatu yang bersifat mistis atau magis, yakni hal-hal yang berada di luar nalar manusia. Jika kedua kata ini digabungkan menjadi "logika mistika", maka ia menggambarkan cara berpikir manusia dalam memecahkan masalah dengan menjadikan hal mistis sebagai dasar jawaban.

Konsep logika mistika pernah dikritik oleh Tan Malaka dalam bukunya Madilog. Ia menyebut cara berpikir yang menganggap segala sesuatu disebabkan oleh roh atau hal gaib justru membuat bangsa Indonesia sulit berkembang. Menurutnya, selama logika mistika masih mendominasi, sulit bagi bangsa ini untuk maju.

Dalam praktiknya, logika mistika kerap terkait dengan fenomena dukun, santet, mitos, dan roh leluhur. Pola pikir ini menimbulkan imajinasi buruk, seperti merasa diganggu karena melanggar mitos, meyakini adanya jiwa leluhur dalam diri, atau menuduh santet ketika sakit tanpa alasan medis. Jika ditinjau secara ilmiah, fenomena tersebut sesungguhnya lebih banyak dipengaruhi oleh sugesti pikiran manusia.

Namun, di sisi lain, perkembangan fisika kuantum membuka perspektif baru. Fisika kuantum menjelaskan bahwa alam semesta tersusun dari atom-atom yang saling berjarak, tetapi tak terlihat oleh penglihatan manusia. Atom-atom ini bergerak dinamis dan, dalam batas tertentu, dapat dipengaruhi oleh pikiran. Dari sinilah muncul keyakinan bahwa fenomena yang dulu dianggap mistis bisa dijelaskan secara ilmiah.

Artinya, logika mistika tidak selalu harus dipandang negatif. Ia bisa diarahkan menjadi sesuatu yang bermanfaat, misalnya melalui konsep Law of Attraction---seni tarik menarik energi berdasarkan pikiran. Jika kita berpikir positif, maka hal-hal baik akan lebih mungkin datang; sebaliknya, jika kita berpikir negatif, maka hal buruk akan lebih mudah menghampiri. Karena itu, penting bagi kita untuk melatih diri agar selalu berpikir positif demi kebaikan hidup.

Dalam ajaran Islam, logika mistika juga terkait dengan hal gaib yang wajib diimani, seperti malaikat, jin, dan setan. Kepercayaan terhadap hal gaib merupakan bagian dari rukun iman, sehingga tidak mengherankan jika masyarakat Indonesia sejak kecil telah akrab dengan konsep gaib. Inilah yang membuat logika mistika sulit dihilangkan sepenuhnya dari kehidupan masyarakat kita.

Di sisi lain, logika mistika juga memberi sisi positif bagi bangsa Indonesia. Menurut artikel Tempo.co, Indonesia termasuk salah satu negara paling santai di dunia. Salah satu penyebabnya adalah budaya masyarakat yang percaya bahwa hidup sudah memiliki skenario tersendiri. Keyakinan ini membuat banyak orang menjalani hidup dengan lebih tenang, mengalir, dan penuh rasa syukur. Dengan logika mistika, kita diajak untuk melihat bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali kita, dan justru itulah yang membuat kita lebih ikhlas dan optimis menghadapi masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun