Banjarnegara, 4 Oktober 2025 --- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES), Muhammad Rafly Adhitya, melaksanakan kegiatan Bakti Akademisi melalui pengembangan produk inovatif berupa Buku Panduan Gerak Tari Bersama di SD Negeri 2 Punggelan, Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan mata kuliah Seni Budaya yang mengintegrasikan unsur seni tari dengan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), sehingga memberikan pengalaman belajar yang aktif, sehat, dan menyenangkan bagi siswa sekolah dasar.
Produk berjudul "Buku Panduan Gerak Tari Bersama" ini dirancang sebagai media pembelajaran interaktif untuk siswa kelas 3. Melalui buku tersebut, pembelajaran seni tari tidak hanya berfokus pada aspek estetika dan ekspresi gerak, tetapi juga menekankan pengembangan keseimbangan, koordinasi, kekuatan, kelenturan, serta kekompakan siswa. Pendekatan ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menonjolkan pembelajaran kolaboratif dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari.
Pada pelaksanaannya di tanggal 4 Oktober 2025, kegiatan melibatkan siswa kelas 3 SD Negeri 2 Punggelan dengan antusiasme tinggi. Mahasiswa memperkenalkan berbagai tahapan pembelajaran yang dikemas secara menarik dalam buku panduan, dimulai dari apersepsi dan pemanasan, gerakan inti tari, kegiatan kreatif siswa, hingga refleksi dan penutup.
Gerakan-gerakan yang diajarkan meliputi langkah ritmis, lompatan kecil sambil bertepuk tangan, putaran tubuh untuk menjaga keseimbangan, hingga gerakan kelompok membentuk lingkaran sambil bernyanyi bersama. Semua gerakan disajikan dengan ilustrasi berwarna yang membantu siswa memahami dan menirukan dengan mudah.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitasnya dengan menciptakan variasi gerak sendiri, seperti menambahkan unsur senam sederhana, peregangan, atau gerakan kombinasi. Melalui proses tersebut, siswa belajar tentang kerja sama, sportivitas, dan rasa percaya diri, serta mengenali manfaat setiap gerakan bagi kesehatan tubuh. Guru kelas turut berperan aktif dalam mendampingi dan memfasilitasi pembelajaran, memastikan integrasi antara seni tari dan PJOK berjalan efektif dan menyenangkan.
Mahasiswa pengembang produk, Muhammad Rafly Adhitya, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dalam menerapkan pembelajaran yang kreatif dan kontekstual.
"Saya berharap melalui buku panduan ini, siswa tidak hanya belajar menari, tetapi juga memahami pentingnya menjaga kebugaran tubuh dan semangat kebersamaan melalui gerak. Tari bukan sekadar seni, tetapi juga sarana membangun karakter dan kesehatan," ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa PGSD UNNES dalam mendukung implementasi Merdeka Belajar di sekolah dasar. Melalui karya Buku Panduan Gerak Tari Bersama, pembelajaran seni budaya diharapkan semakin inovatif, menyenangkan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa. Kegiatan yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Punggelan ini juga menjadi inspirasi bagi calon guru lain untuk terus berkreasi menghadirkan media pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
