Nas yaitu manusia secara umum. Biasanya, istilah ini merujuk pada jenis, misalnya ayyuhan-nas (wahai manusia). Ada unsur sosialnya, artinya manusia hidup bersama-sama dalam kelompok.Â
Jadi, manusia adalah basyar, ins, insaan, dan nas. Basyar harus kita kelola karena itu amanah dari Allah. Jiwa kita yang jinak juga harus dikelola, begitu juga dengan akal budi, dan hubungan dengan sesama manusia lainnya juga wajib untuk dikelola.
Selain hal diatas, dalam Al-Qur'an manusia diciptakn dengan mukarram (dimuliakan), mukallaf (memiliki tugas yang harus dijalankan) , mukhayyar (punya potensi , punya daya untuk memilih), dan majzi (pilihannya benar atau salah). Kalau pilhannya benar, mendapatkan pahala. Kalau pilihannya salah, mendpatkan dosa dan siksa.Â
Apabila kita sebagai manusia ingin bermuhasabah, intropeksi, ingatlah kita adalah makhluk. Manusia ada bukan karena diri sendiri, tapi ada yang membuat dan menciptakan, sehingga manusia menjadi ada.Â
1. MukarramÂ
Manusia diciptakan dengan penuh mukarram (dimuliakan). Allah menciptakan manusia dengan penuh kemuliaan serta dengan bentuk ciptaan terbaik ahsanu taqwim diantara makhluk lainnya. Jangan khawatir apabila anda merasa wajah anda jelek, jangan galau. Ingatlah sejelek-jeleknya wajah anda rasakan, anda tetap paling baik, karena anda adalah makhluk terbaik. Allah memuliakan manusia dengan memberikan fasilitas yang berharga, yaitu pancaindra, intuisi, imajinasi, dan lainnya. Â Maka dari itu, kita sebagai manusia harus bersyukur dengan nikmat yang telah Allah berikan.
2. Mukallaf
Dengan kita diciptakan sebagai mukarram, kita memiliki mukallaf (tugas). Kita memiliki tanggungjawab dan tugas-tugas secara vertikal sebagai hamba Allah dan horizontal sebagai khalifatullah. Kita diberi tanggungjawab untuk mengelola alam semesta, beribadah , dan mengabdi kepada Allah. Hewan dan Tumbuhan ditundukkan oleh Allah untuk melayani serta mensukseskan misi manusia sebagai Abdullah dan Khalifatullah. Tidak ada hewan dan tumbuhan yang membantah manusia. Ada suatu istilah taskhir, sakhara lana, artinya bahwa alam semesta ini ditundukkan Allah untuk umat manusia.
3. Mukhayyar
Selanjutnya, manusia diberikan mukhayyar (daya) untuk memilih. Anda mau melaksanakan tugas silahkan, tidak menjalankan tugas silahkan. Manusia bisa memilih baik ataupun yang buruk, memilih sesuai versinya masing-masing, dan inilah keistimewaan manusia. Jadi, apa yang dirasakan, dialami, atau dikerjakan manusia dalam hidupnya, semua itu adalah hasil pilihannya sendiri. Manusia bisa memilih menjadi penjahat ataupun pahlawan sesuai pilihannya masing-masing.
4. Majzi
Kita sebagai manusia perlu ingat bahwa kita adalah Majzi, kita akan mendapatkan balasan atas pilihan kita. "Faman Ya'mal mitsqaala dzarratin khairan yarah, wa man ya'mal mitsqaala dzarratin syarran yarah", semua ada balasannya. Kalau dalam bahasa orang buddha, semua ada karmanya. Â Selain manusia mukallaf, mukhayyar, dan majzi, harus selalu diingat bahwa manusia memiliki tugas. Manusia makhluk yang mulia dan manusia harus menentukan pilihan. Namun perlu diingat, apapun pilihan kita, semua akan ada balasannya . Itulah manusia. Â Â