Mohon tunggu...
muhammad kholilullah
muhammad kholilullah Mohon Tunggu... Lainnya - Anak muda yang masih terus belajar, hobi ngeteh sembari mengamati hiruk pikuk masyarakat desa.

Ngeteh/musik/nulis/hiking_Gresik - Jawa timur

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pandemi sebagai Pengakuan Diri

23 Januari 2021   15:22 Diperbarui: 23 Januari 2021   16:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pandemi covid-19 yang belum kunjung berakhir diakui atau tidak telah menciptakan tatanan pola interaksi sosial masyarakat yang baru, sudah setahun lebih pandemi terjadi, berbagai kebijakan pemerintah nyatanya belum mampu menekan atau menyelesaikan masalah yang terjadi akibat pandemi ini, di sisi lain, seiring dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, muncul berbagai masalah sosial yang lain, mulai dari pelaksanaan pendidikan formal yang tidak optimal, roda perekonomian masyarakat yang terganggu hingga munculnya berbagai masalah kriminal dampak dari pandemi. 

Bicara pandemi dan masalah lainnya memang harus slalu di lihat dari berbagai sudut pandang, sebagai manusia yang lahir dari peradaban yang beragama, kita slalu didik agar mampu memaknai segala peristiwa yang terjadi dari sisi ainul hikmah, selain sebagai ruang instropeksi dan pengakuan atas kelemahan diri, berpikir positif terhadap suatu masalah nyatanya mampu membuat kita tetap kuat dalam menjalani segala masalah hidup yang terjadi, dalam kasus pandemi ini contohnya, kita lagi-lagi disuguhkan betapa sebenarnya lemah sekali manusia di mata Tuhan, potret sebelum pandemi hadir, kita sering kali disuguhkan dengan berbagai berita tentang perebutan kekuasaan, saling ancam mengancam dengan nuklir, perang saudara di berbagai negara dan semua orang yang ingin saling menunjukkan kedikdayaannya, seolah-olah bahwa hal-hal besar tersebut yang nantinya memegang penuh atas kendali dan solusi-solusi dari berbagai masalah yang akan terjadi, namun nyatanya tidak, bahwa bukan nuklir, bukan bom ataupun kekuasan manusia dan hal-hal besar lainnya yang mampu sekejap merubah wajah bumi hari ini, melainkan wabah pandemi covid-19, yang hanya dengan ikhtiar-ikhtiar sederhana seperti rajin mencuci tangan, memakai masker, serta tertib dalam beraktivitas sosial di masyarakat kita bisa berkontribusi dalam menekan penyebarannya. 

Sudah berjuta-juta manusia menjadi korban dari pandemi ini, berbagai negara tengah disibukkan dalam upaya menanganinya, maka selain ikhtiar-ikhtiar tersebut, tetaplah kita selalu berprasangka baik kepada Tuhan, bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tidak lepas dari kehendak mutlak-Nya, sebagai ruang berbenah umat manusia dari kesombongan-kesombongannya, sebagai ruang bagi alam untuk menyeimbangkan dirinya, dan yang lebih penting lagi, sebagai ruang bagi umat manusia untuk lebih mendekatkan diri kepada tuhannya. maka, mari tetap patuhi protokol pengamanan covid-19 dimanapun dan kapanpun kita berada, semoga pandemi covid-19 segera berakhir dan kita semua bisa beraktivitas normal dengan membawa spirit hidup baru yang lebih baik lagi.

Gresik, 23 - 01 - 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun