Mohon tunggu...
muhammad khoirul amin
muhammad khoirul amin Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar di Universtias Muhammadiyah Magelang

Seorang tenaga pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan dengan bidang ilmu keperawatan khususnya keperawatan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Di Balik Pintu Rumah: Perjuangan Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Mengalami Halusinasi

7 Oktober 2025   07:00 Diperbarui: 3 Oktober 2025   16:02 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Animasi keluarga dengan beban perawatan pasien halusinasi (Sumber: apa.org)

Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi? Tidak hanya pasien yang berjuang melawan suara-suara atau bayangan yang tak kasatmata, tetapi juga keluarga yang ikut menanggung beban psikologis, sosial, hingga stigma masyarakat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang di Kabupaten Magelang, yang dimuat dalam Journal of Holistic Nursing Science, membuka tabir pengalaman keluarga dalam menghadapi situasi tersebut. Hasilnya cukup mengejutkan sekaligus menyentuh: ada air mata, tekanan, hingga makna hidup baru yang lahir dari proses merawat anggota keluarga dengan halusinasi.

Dari Stres hingga Temuan Makna Hidup

Lewat wawancara mendalam, peneliti menemukan empat tema besar yang dialami keluarga:
1. Respons Psikologis
Kecemasan, stres, bahkan rasa bersalah sering kali timbul. Bukan sedikit keluarga yang merasa "gagal" menjaga kesehatan mental orang terdekatnya.

2. Respons Kognitif
Keluarga berusaha memahami apa itu halusinasi, kapan timbul, dan bagaimana cara menghilangkannya. Namun keterbatasan pengetahuan membuat mereka kerap bingung menghadapi kondisi tersebut.

3. Hubungan Sosial
Di sini beban lain timbul: stigma masyarakat. Bukan jarang keluarga memilih menutup diri, bahkan menyembunyikan kondisi anggota keluarganya demi terhindar dari cibiran atau pandangan miring tetangga.

4. Makna Hidup
Meski berat, pengalaman ini justru membuat sebagian keluarga menemukan arti kesabaran, kekuatan, dan ikatan emosional yang lebih dalam. Dari penderitaan, lahir pemahaman baru tentang arti saling menjaga.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Hasil penelitian ini seharusnya menjadi bahan renungan bagi kita semua. Keluarga yang merawat anggota dengan gangguan jiwa membutuhkan dukungan nyata:

  • Edukasi tentang kesehatan mental agar mereka tidak merasa sendirian.

  • Lingkungan sosial yang lebih terbuka dan tidak mudah memberi label negatif.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun