Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saat Posyandu Vakum, Anak-Anak Desa Rentan Meninggal Akibat Cacingan

20 Agustus 2025   20:39 Diperbarui: 20 Agustus 2025   21:34 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak cacingan (Sumber: tribunnews.com)

Di sebuah dusun kecil di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat, sebuah tragedi memilukan terjadi pada Juli 2025. Seorang bocah bernama Raya, baru berusia tiga tahun, meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing. 

Kisah ini menyayat hati, bukan hanya karena kepergian seorang anak kecil yang seharusnya masih bisa tumbuh dan bermain, tetapi juga karena menunjukkan rapuhnya sistem kesehatan masyarakat di daerah pedesaan.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan pemandangan mengejutkan: cacing keluar dari hidung, mulut, hingga anus Raya. 

Bahkan, dokter yang memeriksa menemukan telur cacing bersarang di kepalanya. Bagaimana penyakit yang sering dianggap sepele ini bisa berujung pada kematian?

Raya tumbuh dalam keluarga yang sarat keterbatasan. Sang ibu mengalami gangguan jiwa, sedangkan ayahnya menderita tuberkulosis. Dalam kondisi keluarga yang rentan, kebutuhan dasar Raya dari gizi, higienitas, hingga akses kesehatan, jelas tidak pernah terpenuhi dengan baik. 

Ketiadaan dokumen kependudukan semakin memperparah keadaan. Raya tidak tercatat dalam sistem layanan kesehatan sehingga nyaris tak pernah mendapatkan pemeriksaan medis.

Cacingan adalah infeksi akibat parasit seperti cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), atau cacing tambang (Ancylostoma duodenale). 

Penyakit ini umum ditemukan di daerah dengan sanitasi buruk dan sering menyerang anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih lemah.

Cacingan bukan sekadar penyakit anak desa, melainkan cermin ketidakadilan kesehatan. Tragedi Raya mengingatkan kita bahwa hak anak atas hidup sehat harus dijaga dengan sanitasi layak, edukasi, dan akses medis yang merata.

Penularan terjadi saat telur cacing masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, tanah, atau tangan yang terkontaminasi. Setelah menetas di usus, cacing dapat berkembang biak, menyerap nutrisi penting, dan bahkan bermigrasi ke organ vital seperti paru-paru, hati, atau otak.

Cacingan sering diremehkan. Padahal, pada anak-anak, dampaknya sangat serius: malnutrisi, anemia, gangguan tumbuh kembang, penurunan kecerdasan, hingga lemahnya sistem imun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun