Kita juga butuh terobosan kebijakan. Pemerintah daerah perlu menjadikan kawasan Gunung Muria sebagai site prioritas konservasi satwa liar tropis. Kemitraan antara BKSDA, kampus, LSM, dan komunitas warga perlu diintensifkan dalam format Citizen Science dan Community Ranger. Tanpa pendekatan kolaboratif, harimau Muria hanya akan menjadi legenda yang tinggal dalam cerita rakyat.
Peringatan Hari Harimau Global ke-15 ini seharusnya tidak sekadar seremoni, tetapi momen reflektif. Saat dunia bicara tentang harimau Siberia dan Bengal, kita di Jawa harus menyelamatkan panthera terakhir yang tersisa. Macan tutul Jawa bukan hanya milik Muria, tapi bagian tak terpisahkan dari warisan biodiversitas Indonesia yang tak ternilai.
Melindungi harimau Muria bukan hanya tentang spesies eksotik, tetapi tentang harga diri bangsa yang menjaga pusaka ekologisnya. Karena jika predator puncak punah, kita bukan hanya kehilangan satwa, tetapi mengundang runtuhnya ekosistem tropis yang menopang kehidupan ribuan spesies, termasuk manusia sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI