Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Halal Bukan Sekadar Label, Kunci Kopi Kenangan Go Internasional

22 Mei 2025   19:56 Diperbarui: 23 Mei 2025   05:43 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komitmen Kenangan Brand "Kopi Kenangan" sebagai produk bersertifikat halal (Sumber: halalmui.org)

Tren konsumsi kopi kekinian di kalangan milenial dan Gen Z terus menunjukkan geliat yang luar biasa. Di tengah banjirnya inovasi minuman baru dan konsep kafe yang beragam, kepercayaan konsumen menjadi faktor penting yang tak bisa diabaikan. Di sinilah sertifikasi halal menjelma menjadi strategi unggul yang bukan hanya menyentuh aspek spiritual, tetapi juga menjawab tuntutan pasar global yang makin peduli pada aspek etis dan keberlanjutan.

Kopi Kenangan, sebagai pelopor kopi susu kekinian di Indonesia, telah membuktikan bahwa sertifikasi halal bukan semata kewajiban, tetapi modal penting dalam membangun kredibilitas brand. Keputusan mereka mengurus sertifikat halal dari MUI pada tahun 2020 menjadi tonggak penting, menjadikan brand ini sebagai role model dalam menyinergikan antara tren kekinian dan nilai-nilai religiusitas masyarakat Indonesia.

Halal bukan hanya soal bahan, melainkan juga proses. Dalam hukum ekonomi Islam, kehalalan produk adalah bagian dari maqashid syariah yang menjamin kemaslahatan konsumen. Ketika Kopi Kenangan menyematkan label halal, itu berarti mereka memastikan bahwa setiap tahapan produksi, baik dari bahan baku, pengolahan, distribusi hingga penyajian, sesuai dengan prinsip thayyib (baik dan bersih), bukan sekadar memenuhi standar industri.

Sertifikasi halal menjadi pembeda utama ketika suatu produk hendak bersaing di panggung global, terutama di negara dengan komunitas Muslim yang besar atau populasi yang semakin sadar pada aspek etika konsumen. Dengan merambah pasar luar negeri, Kopi Kenangan membawa lebih dari sekadar produk kopi. Mereka membawa narasi tentang cita rasa khas Nusantara yang diramu dengan tanggung jawab sosial dan religius.

Ketika kopi diseduh dengan kejujuran dan disajikan dengan nilai-nilai halal, maka yang tersaji bukan hanya rasa, tetapi juga kepercayaan. Kopi Kenangan membuktikan bahwa nilai lokal bisa menjadi kekuatan global saat dikemas dengan integritas dan inovasi.

Langkah ekspansi ke luar negeri yang dimulai dari Malaysia, Singapura, hingga kini ke Australia, bukan hanya pencapaian bisnis, tetapi juga bukti bahwa halal telah menjadi standar global baru. Australia, dengan komunitas Muslim yang berkembang dan tren konsumsi kopi yang tinggi, merupakan pasar potensial yang membutuhkan strategi matang. Di sinilah keberanian Kopi Kenangan patut diapresiasi.

Pembukaan gerai di Westfield Mall, Sydney pada April 2025 adalah titik penting yang menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing secara rasa, layanan, dan nilai. Australia menjadi negara keenam yang dijajaki Kopi Kenangan, membuktikan bahwa nilai-nilai lokal Indonesia, seperti kehalalan, keramahan layanan, dan inovasi rasa, pada akhirnya bisa diterima pasar internasional.

Kekuatan Kopi Kenangan bukan semata pada merek, tetapi pada keberanian membawa identitas Indonesia ke dalam produk global. Menu-menu dengan nama unik dan bahan baku khas seperti gula aren, santan, dan kopi lokal dari Sumatra atau Toraja, adalah bagian dari strategi "pemasaran rasa" yang membangun kedekatan emosional dengan konsumen diaspora maupun warga lokal.

Ketika dunia semakin homogen, konsumen justru merindukan keaslian. Di sinilah nilai tambah produk halal sekaligus bercita rasa khas Nusantara menjadi penting. Konsumen global hari ini bukan hanya membeli produk, tetapi juga membeli cerita, filosofi, dan keunikan budaya di baliknya. Kopi Kenangan memahami ini dengan sangat baik.

Menjaga konsistensi halal pada lebih dari 1.000 outlet di 67 kota dan enam negara tentu bukan perkara mudah. Namun di sinilah komitmen hukum ekonomi Islam diuji, bahwa integritas tidak boleh luntur demi ekspansi. Sistem audit internal, pelatihan barista, hingga kontrol rantai pasok menjadi keniscayaan yang harus terus diperkuat agar standar halal tetap terjaga.

Dalam konteks ekonomi syariah global, sertifikasi halal memiliki nilai ekonomi strategis. Ia membuka pintu ke pasar internasional yang tidak hanya didominasi oleh umat Islam, tetapi juga konsumen umum yang semakin peduli pada jaminan kualitas dan etika produksi. Halal menjadi simbol universal tentang kepatuhan terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dan transparansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun