Di sisi lain, pemerintah dan aparat juga perlu lebih tegas. Jangan cuma muncul kalau ada kasus besar, tapi harus rutin melakukan pendekatan ke kelompok-kelompok ini. Edukasi dan solusi jangka panjang itu penting. Jangan sampai premanisme THR ini malah dianggap legal karena dibiarkan terus-menerus.Â
Para pengusaha dan UMKM juga perlu bersatu. Kalau merasa ditekan, jangan takut melapor. Dengan keberanian kolektif, praktik ini bisa diminimalisir. Selain itu, alih-alih menunggu diserang, mereka bisa lebih proaktif dalam berkontribusi ke masyarakat dengan cara yang lebih terstruktur dan transparan.
Pada akhirnya, kita semua punya peran dalam menghentikan premanisme berkedok THR ini. Kita harus bisa membedakan antara berbagi dengan ikhlas dan berbagi karena terpaksa. Jangan sampai tradisi berbagi yang baik ini malah tercemar oleh aksi-aksi pemaksaan yang merugikan banyak pihak.
Lebaran itu harusnya jadi momen kebahagiaan. Jangan sampai dirusak oleh oknum yang memanfaatkan kebaikan orang lain untuk kepentingan pribadi. Sudah saatnya generasi muda mengambil langkah maju, mencari rezeki dengan cara yang lebih kreatif dan beradab. Kalau orang lain bisa sukses tanpa harus menekan orang lain, kenapa kita nggak?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI