Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Researcher / Analis Kebijakan Publik

Berbagi wawasan di ruang akademik dan publik demi dunia yang lebih damai dan santai. #PeaceStudies #ConflictResolution

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Membentuk Kesadaran Anak Melawan Disentri dari Jajanan Takjil Sembarangan

7 Maret 2025   05:58 Diperbarui: 13 Maret 2025   14:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ibu mengajarkan anak terbiasa memasak sendiri makanan secara higienis (Sumber: dreamstime.com)

Setiap Ramadan, anak-anak berusia sekitar enam tahun mulai penasaran dengan praktik puasa yang dijalankan oleh orangtua dan saudara-saudara mereka. 

Mereka ingin ikut berpartisipasi, merasa bangga bisa menahan lapar dan haus meski hanya setengah hari. Namun, tantangan terbesar bukan hanya mengajarkan makna puasa, tetapi juga melindungi mereka dari bahaya kesehatan, seperti disentri yang bisa mengganggu ibadah mereka.

Di sepanjang jalan saat sore hari menjelang berbuka, deretan pedagang takjil menggoda mata dan selera anak-anak. Warna-warni es buah, kolak manis, gorengan renyah, hingga aneka jajanan lain seakan menjadi magnet bagi mereka. Namun, tidak semua jajanan ini memiliki standar kebersihan yang baik. 

Seringkali, bahan-bahan seperti es batu dibuat dari air yang tidak terjamin kebersihannya, atau buah yang sudah dikupas terpapar berbagai tangan yang mungkin membawa bakteri dan amuba penyebab disentri.

Disentri sendiri merupakan penyakit infeksi usus yang ditandai dengan diare parah yang disertai darah atau lendir, kram perut, demam, serta muntah. Tidak seperti diare biasa yang cenderung hanya menyebabkan buang air besar cair, disentri lebih berbahaya karena bisa mengarah pada dehidrasi berat jika tidak ditangani dengan baik. Apalagi bagi anak yang sedang belajar berpuasa, kondisi ini tentu akan membuat tubuhnya semakin lemah dan rentan mengalami komplikasi.

Kesadaran terhadap kebersihan makanan menjadi bagian dari pendidikan puasa bagi anak-anak. Orangtua perlu mengajarkan mereka untuk tidak mudah tergiur dengan jajanan di luar tanpa memastikan kebersihannya. Ini bisa dimulai dengan kebiasaan sederhana seperti memilih makanan yang dimasak langsung di rumah, memastikan tangan bersih sebelum makan, serta mengenali tanda-tanda makanan yang tidak layak konsumsi.

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga tubuh tetap sehat. Pilih makanan yang bersih, karena kesehatan adalah bagian dari ibadah.

Salah satu langkah konkret yang bisa diterapkan adalah mengajak anak untuk menyiapkan takjil sendiri di rumah. Misalnya, membuat es buah dari air matang yang bersih, atau memasak kolak dengan bahan yang higienis. Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar tentang pentingnya kebersihan makanan, tetapi juga memahami makna berbagi dalam Ramadan dengan ikut serta menyiapkan hidangan berbuka bagi keluarga.

Jika anak telanjur mengalami gejala disentri, seperti diare disertai darah atau lendir, kram perut, serta demam tinggi, tindakan cepat harus segera dilakukan. Pemberian cairan oralit sebagai langkah pertama sangat penting untuk mencegah dehidrasi. 

Oralit yang terdiri dari campuran garam, gula, dan air merupakan solusi sederhana namun efektif dalam menggantikan elektrolit yang hilang akibat diare. Selain itu, penggunaan obat Amoebicidal bisa diberikan sesuai dengan anjuran dokter untuk membasmi amuba penyebab infeksi. 

Jika gejala tidak membaik dalam 24 jam atau semakin parah, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, termasuk pemberian antibiotik yang tepat sesuai tingkat keparahan penyakitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun