Ketahanan pangan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah atau petani, tetapi juga dimulai dari skala terkecil, yaitu rumah tangga.Â
Dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan ancaman krisis pangan, rumah tangga perlu menerapkan prinsip efisiensi ekonomi yang serupa dengan kebijakan pengelolaan keuangan di instansi pemerintah.Â
Salah satu langkah awal yang dapat diterapkan adalah pengaturan pola makan guna mengurangi sampah makanan dan meningkatkan keberlanjutan pangan.
Salah satu sumber inefisiensi dalam ekonomi rumah tangga adalah tingginya jumlah makanan yang terbuang. Berdasarkan data FAO, sekitar sepertiga makanan di dunia terbuang setiap tahunnya, yang berarti sumber daya produksi pangan juga turut terbuang.Â
Oleh karena itu, rumah tangga dapat mulai menerapkan perencanaan menu dan belanja yang lebih terstruktur. Dengan menyusun menu mingguan berdasarkan kebutuhan gizi dan ketersediaan bahan pangan lokal, keluarga dapat menghindari pemborosan dan memastikan bahwa setiap bahan makanan yang dibeli benar-benar dimanfaatkan.
Selain itu, optimalisasi pengolahan dan penyimpanan makanan menjadi langkah penting dalam mengurangi limbah pangan. Mengolah bahan makanan secara efisien dengan memanfaatkan bagian yang sering terbuang, seperti kulit sayur dan tulang ikan untuk kaldu, dapat meningkatkan nilai guna suatu bahan makanan.Â
Penyimpanan yang tepat juga dapat memperpanjang umur simpan, misalnya dengan teknik fermentasi, pengeringan, atau pendinginan yang efektif. Dengan demikian, keluarga tidak hanya menghemat pengeluaran tetapi juga mengurangi limbah makanan secara signifikan.
Konsumsi makanan yang bertanggung jawab juga harus menjadi kebiasaan dalam rumah tangga. Mengutamakan konsumsi makanan yang diproduksi secara berkelanjutan serta mengurangi makanan olahan berlebih adalah langkah yang bisa diterapkan.Â
Selain itu, menerapkan sistem 'first in, first out' dalam penggunaan bahan makanan di rumah dapat memastikan bahwa bahan yang lebih lama disimpan digunakan lebih dulu, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia akibat kedaluwarsa atau pembusukan.
Efisiensi ekonomi di dapur sama pentingnya dengan efisiensi anggaran negara---setiap butir beras yang diselamatkan adalah langkah kecil menuju swasembada pangan.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya