Mohon tunggu...
Muhammad Juanda Ramadhan
Muhammad Juanda Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa PPKN FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebudayaan Pernikahan Daerah di Indonesia

5 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 5 Desember 2022   08:10 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selanjutnya malam midadoremi yaitu sumbangan yang diberikan mulai dari h-1 akad dari pagi, siang, hingga malam oleh ayah ibu pengantin. Walimah yaitu pembacaan maulid pada h-0 akad. Dan dilanjutkan dengan akad nikah. Balik kloso yaitu kedua pengantin pindah dari rumah keluarga perempuan menuju rumah keluarga laki-laki.

Dari beberapa contoh kebudayaan di atas, dapat dikatakan bahwa setiap daerah memiliki kebudayaannya masing-masing. Ini merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Keberagaman budaya yang ada tidak dengan sendirinya muncul namun di pengaruhi oleh berbagai faktor. Misal faktor ekonomi, agama, lingkungan, dan lain-lain. Perbedaan budaya ini timbul karena faktor-faktor tersebut. Di mana dalam Jawa Pesisir yang kental akan ajaran islamnya berbanding terbalik dengan Doi menre yang masih melihat stratifikasi sosialnya. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan yang dibawah oleh masing-masing nenek moyang. Tentunya itu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang telah disebutkan di atas.

Dari sekian banyak perbedaan yang ada antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain terdapat pula kesamaan di dalamnya. Persamaan yang paling mencolok di dalam masing-masing kebudayaannya adalah semangat untuk tetap melestarikan apa yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Sehingga kebudayaan yang sudah sejak dahulu dilakukan masih diteruskan oleh generasi yang sekarang. Selain melestarikan budaya yang sudah ada, persamaan yang dapat di ambil adalah bagaimana mereka bisa mejaga nilai-nilai adat yang terkandung di dalamnya. Berbeda degan melestarikan, menjaga nilai adat disini mereka tidak hanya melaksanakan kebudayaannya saja tapi juga tetap memperhatikan esensi dari kebudayaan mereka sendiri. Sehingga dalam pelaksanaannya banyak hal-hal baik yang dapat dipetik sebagai tutunan hidup.

Daftar Pustaka

Kasmana, K., Sabana, S., Gunawan, I., & Ahmad, H. A. (2016, September). Perwujudan Keyakinan akan Keberadaan Mahluk Halus dalam Komik Kawin ka Kunti. Panggung, 26(3), 280-294.

Maknun, M. L. (2013, Juni). Tradisi Pernikahan Jawa Pesisir. Jurnal Kebudayaan Islam, 11(1), 119-130.

Parwati, D. A. (2016, September 9). Prosesi Adat Pernikahan Minangkabau, Sumatera Barat. Retrieved April 11, 2020, from mahligai-indonesia.com: http://mahligai-indonesia.com/pernikahan-nusantara/prosesi-adat/prosesi-adat-pernikahan-minangkabau-sumatera-barat-999

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun