Mohon tunggu...
Muhammad Jeri
Muhammad Jeri Mohon Tunggu... Lainnya - Sriwijaya university

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Perseteruan Indonesia - Malaysia

7 Maret 2023   22:14 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:26 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dan Malaysia adalah kedua negara yang tampak rukun dan serumpun. Bagaimana tidak, negara yang di juluki negeri Jiran tersebut nampaknya terlihat sangat bersahabat dengan ibu Pertiwi. 

Bahkan bahasa yang digunakan kedua negara tersebut juga terdengar familiar hampir serupa. Adapula banyaknya kesamaan dan kecocokan diantara keduanya menjadikan hal ini sebagai penilaian negara lain bahwa kedua nya nampak tentram dan bersih dari perselisihan. Pinang dibelah dua adalah suatu frasa yang cocok untuk menggambarkan Suasana kedua negara tersebut, karenanya lah tak sedikit dari produksi sdm yang dihasilkan hampir sama pula.

Namun, kesamaan tersebut ternyata menjadi pisau bermata dua. Bagai sebuah api yang tersulut bensin  hal ini pula yang ternyata bisa menimbulkan konflik diantara keduanya. 

Karena dirasa jarak tempuh diantara keduanya terbilang cukup dekat, maka tak sedikit pula dari warga negara Indonesia yang memutuskan untuk bermigrasi ke Malaysia serta begitupun sebaliknya, karena beberapa faktor mereka memilih menetap di negara tetangga tersebut. 

Maka dari itu terjadilah suatu akulturasi budaya antara kedua negara ini, yang mana antara kedua negara tersebut membawa budaya yang ada pada negara sebelumnya ke negara yang baru dan melestarikan hal tersebut secara turun menurun. 

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan keberagamannya, bahkan hal itu sendiri diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).  

Dari Sabang sampai Merauke sudah cukup menjadi bukti bahwa keberagaman budaya Indonesia sangat bervariasi. Sangat banyak keunikan dan makna yang tersirat di dalam unsur kebudayaan dan etnisentris itu sendiri. Hal ini inilah yang menarik perhatian UNESCO terhadap budaya yang ada pada Indonesia 

Tak jarang pula UNESCO mengakui dan menetapkan beberapa budaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

Adapun berikut adalah beberapa budaya Indonesia yang diakui oleh dunia :

1. Batik 

2. Candi Borobudur

3. Bela diri pencak silat 

4. Wayang kulit 

5. Alat musik (gamelan, angklung dsb.)

Serta masih banyak lagi budaya Indonesia yang diakui oleh dunia. 

Namun fokus penulis pada artikel ini tidak menjurus pada hal tersebut, melainkan sebuah akulturasi budaya yang menyebabkan suatu negara merasa hal tersebut adalah hak miliknya. Dan melakukan pelanggaran kesepakatan budaya yang di sebut dengan perebutan aset negara. 

Malaysia kerap beberapa kali terlihat melakukan klaim secara sengaja terhadap beberapa budaya Indonesia.  Bahkan sejauh ini, pada rentang tahun 2007-2012, Malaysia sudah mengklaim tujuh budaya milik Indonesia dan mengakui itu sebagai warisan budaya mereka.

Selanjutnya Penulis akan melampirkan beberapa dari budaya Indonesia yang di klaim oleh Malaysia :

* Pertama yang dilakukan Malaysia terhadap budaya asli Indonesia adalah pada November 2007 terhadap kesenian Reog Ponorogo.

 * Selanjutnya,  yaitu klaim atas lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku. Yang di lakukan pada Desember tahun 2008.

* klaim berikutnya adalah pada Januari 2009 pada budaya batik, mereka mengklaim bahwa batik adalah kain tradisional yang berasal dari negara Malaysia.

* kemudian Tari Pendet , tarian ini diklaim Malaysia melalui iklan pihak swasta yang muncul pada promo pariwisata di televisi pada program Discovery Channel yang berjudul enigmatic Malaysia pada tahun 2009. Pada saat inilah warga negara Indonesia menentang keras pada Malaysia yang melakukan promosi atas budaya negara lain.

* Selanjutnya instrumen dan ansambel musik angklung pada Maret 2010 

* klaim Malaysia atas tari tor-tor dan Gondang Sambilan yang merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara perselisihan mengenai batik terjadi lagi pada tahun ini.

*Malaysia memasukkan wayang kulit dan gamelan ke dalam Statistik Daftar  warisan dan Warisan Kebangsaan Malaysia.

Mereka meng"Klaim" bahwa budaya tersebut tak lain dan tak bukan adalah budaya yang berasal dari keturunan mereka. 

Hal ini tentu memicu sebuah konflik diantara kedua nya, berbagai cuitan kontradiksi terlihat dari beberapa postingan  warga negara Indonesia yang mengarah pada negara Malaysia.  

Namun klaim yang dilakukan oleh Malaysia ini terbilang cukup lemah, karena UNESCO sendiri terlebih dahulu  telah menetapkan beberapa keberagaman budaya tersebut adalah milik Indonesia. 

Pengembangan budaya, pemeliharaan, serta pelestarian dari kebudayaan-kebudayaan itu sendiri memang sudah seharusnya dilakukan oleh para masyarakat nya. Sebagai warga negara yang baik, hal tersebut sudah sepatutnya dilakukan karena merupakan salah satu bentuk dari bela negara. 

Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya Indonesia sesungguhnya menjadi tanggungjawab semua warga negara dan bangsa Indonesia. Hanya saja peranan dan tingkatan tanggungjawab berbagai komponen masyarakat bangsa tidak sama. Maka dari itu ada tanggung jawab yang muncul dari masyarakat pemangku  suatu aset budaya itu sendiri, lalu ada tanggung jawab para pegiat dan pelaku ekspresi suatu aset budaya, juga ada peranan dan tanggung jawab dari pemerintah.

Hal ini tentu tidak bisa dianggap sebagai suatu permasalahan yang kecil, karena jika dibiarkan maka akan sangat berdampak bagi kebudayaan nasional negara Indonesia itu sendiri. Dalam halnya apabila hal ini tidak di tanggapi dengan tegas, maka akan lebih banyak negara yang mengklaim kebudayaan Indonesia dan hal ini akan berdampak pada krisis identitas negara. 

DAFTAR PUSTAKA


Abdul Rachman Patji- 2010 //jurnal masyakarat dan budaya.,- PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KEKAYAAN BUDAYA DAERAH : RESPON PEMERINTAH INDONESIA TERHADAPA DANYA KLAIM OLEH PIHAK LAIN.' hal 7-15

Universitas negeri Malang - 2014// jurnal universitas malang.- TNJAUAN UMUM KLAIM BUDAYA INDONESIA OLEH MALAYSIA-' hal 22

Universitas Muhammadiyah Malang - 2013// jurnal UMM.- DIPLOMASI INDONESIA DALAM KERJASAMA BERSAMA UNESCO,- hal 18

RUSDI OMAR, AEH, MAF- 2011 // School of International Studies (SoIS), COLGIS, Universiti Utara Malaysia, Kedah.- TUNTUTAN BUDAYA ANTARA MALAYSIA DENGAN INDONESIA:SUMBER KONFLIK DAN JALAN PENYELESAIANNYA (MALAYSIA AND INDONESIA'S CLAIMS OVER CULTURAL HERITAGES: SOURCES OFCONFLICTS AND SOLUTIONS).- hal 33-38

NAMA : MUHAMMAD JERI 

NIM : 07041282227123

DOSEN PENGAMPU : Nur Aslamiah Supi, BIAM, M.Sc




HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun