Mohon tunggu...
Muhammad Jen
Muhammad Jen Mohon Tunggu... Guru - Biodata Diri

Perjalanan karier menjadi seorang guru sejak awal tahun 2005 dengan di angkat menjadi guru kontra pusat dan mulai bekerja hingga pada tahun 2008 di angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan menjaankan profesi sebagai guru atau pendidik hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.1.a.6 Refleksi Terbimbing

13 Juli 2021   13:39 Diperbarui: 13 Juli 2021   13:48 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pertanyaan terkait konteks nyata diri sendiri

  1. Dari apa yang sudah Anda pelajari, materi apa yang menurut Anda dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas Anda?
  2. Apa yang menurut Anda sulit untuk diterapkan? Mengapa menurut Anda hal tersebut sulit diterapkan?
  3. Jika Anda harus menerapkan hal yang sulit tersebut, dukungan Apa yang Anda perlukan? Kemana atau bagaimana Anda akan dapat mengakses dukungan tersebut.
  4. Jika Anda menghadapi sebuah situasi, dimana kebutuhan belajar siswa Anda tidak dapat diakomodasi oleh pembelajaran berdiferensiasi beranikah Anda mengambil risiko untuk memodifikasi pembelajaran Anda, meskipun hal tersebut mungkin tidak umum atau tidak sesuai dengan sistem yang ada? Jelaskan pendapat Anda dengan alasannya.

Berikut jawaban saya berdasarkan kasus nyata pembelajaran di kelas saya.

  1. Materi yang menurut saya dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas saya dengan kondisi anak didik yang memiliki ketertarikan yang berbeda pada pelajaran yang saya sampaikan, minat yang berbeda dan gaya belajar yang berbeda adalah dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah praktik pembelajaran dengan penyesuaian pada kesiapan, minat dan gaya belajar setiap peserta didik. Guru dapat memodifikasi strategi mengajarkan pada diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
  2. Menurut saya yang sulit untuk saya lakukan adalah melakukan pemetaan kebutuhan individu setiap anak. Jadi dalam pemilihan kegiatan pembelajaran pada tahap diferensiasi proses saya harus benar-benar mengenali bagaimana kebutuhan belajar anak. Apalagi saya sebagai guru SMP yang memiliki jumlah 26 orang di dalam kelas dan saya mengajar di  kelas 8 pada mapel Bahasa Indonesia. saya harus benar-benar mendesain strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan profil belajar anak, bahan ajar yang digunakan pun saya harus persiapkan dengan matang untuk mengakomodir seluruh kebutuhan anak dengan waktu pembelajaran yang terbatas pada saat tatap muka di kelas.
  3. Dukungan awal untuk saya benar-benar mengetahui bagaimana pemetaan kebutuhan anak dan gaya belajar adalah dari Kaur Kesiswaan dan wali kelas untuk membantu saya melakukan survey di awal tahun pembelajaran. Setidaknya saya tidak sendiri, ada guru lain yang saya ajak berdiskusi untuk menggali informasi bagaimana profil awal siswa saya. Kemudian dukungan lain adalah keterlibatan guru mata pelajaran serumpun untuk berbagi pengalaman baik mengajarnya di kelas. Untuk membantu anak didik dalam kegiatan belajar di rumah saya membutuhkan  keterlibatan orang tua siswa sebagai fungsi kontrol anak ketika belajar di rumah.
  4. Apabila saya menghadapi sebuah situasi, dimana kebutuhan belajar siswa saya tidak dapat diakomodasi oleh pembelajaran berdiferensiasi saya akan memberanikan diri mengambil risiko untuk memodifikasi pembelajaran saya, meskipun hal tersebut mungkin tidak umum atau tidak sesuai dengan sistem yang ada. Dengan sistem trial and error saya akan mendapatkan pengalaman yang berharga sehingga dapat memastikan langkah-langkah apa selanjutnya yang akan menjadi tindakan yang terbaik. Sebagai Guru saya memiliki peran sebagai pelayan siswa, penuntun dan juga sebagai pengambil keputusan di kelas yang selalu memperhatikan kebutuhan belajar anak didik agar tercapainya merdeka belajar sehingga memberikan pengalaman belajar yang kentekstual sebagai bekal hidupnya agar dapat mandiri dan penuh percaya diri. Refleksi pembelajaran amat diperlukan dan dilaporkan bersama rekan guru lainnya yaitu hasil modifikasi pembelajaran yang saya lakukan, agar bila ada yang perlu diperbaiki dapat segera dilakukan demi tercapainya system pembelajaran yang baik dan maksimal baik itu dari kelemahan maupun memberikan penguatan dari kebaikan yang telah dilaksanakan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun