Bontocini -- Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini menggelar Milad ke-20 yang dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H pada Senin, 1 September 2025. Acara yang berlangsung di depan Rusunawa Pondok Pesantren ini sukses menarik perhatian ribuan jamaah dengan jumlah kehadiran mencapai sekitar 2.000 orang.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, SE.,MM bersama jajaran pemerintah daerah. Turut hadir dari Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Kemenag Jeneponto, sejumlah Kapolsek, para kepala KUA, tokoh masyarakat, kepala desa se-Kecamatan Batang dan dari luar kecamatan, serta ikatan alumni pondok pesantren. Tidak ketinggalan orang tua santri, para ustadz-ustadzah, kepala madrasah, serta kepala sekolah turut memeriahkan kegiatan ini.
Kemeriahan acara semakin terasa karena dipandu oleh tiga MC muda, yakni Alya Pebriani, Muh. Iqra Maulana, dan Nur Azizah Putri. Mereka memandu jalannya acara dengan menggunakan lima bahasa asing sekaligus, yaitu Inggris, Arab, Mandarin, Jerman, dan Perancis. Kehadiran mereka membuat suasana acara semakin hidup, memukau, dan penuh warna. Acara ini juga semakin meriah berkat dukungan musik dari Annuriyah Electon.
Ketua Panitia, Muhammad Yusuf, S.Pd.I dalam laporannya menyampaikan bahwa dana yang berhasil terkumpul untuk pelaksanaan acara ini mencapai sekitar Rp50 juta. Dana tersebut berasal dari para donatur, alumni Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini, orang tua atau wali santri, serta para ustadz dan ustadzah. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga acara ini dapat terselenggara dengan meriah dan lancar.
Suasana semakin khidmat dengan hadirnya pembawa hikmah Maulid, AG. Prof. Dr. Andi Syamsul Bahri Andi Galigo, Lc., MA. Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai dasar dalam menuntut ilmu dan mengabdi kepada masyarakat. “Ia juga menambahkan pesan agar kita senantiasa memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan bershalawat hati menjadi tenang, hidup diberkahi, serta kelak memperoleh syafaat beliau di yaumil akhir.”
Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, dalam sambutannya memberikan pesan khusus kepada para santri agar bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu. Ia menekankan bahwa akhlak lebih utama daripada ilmu itu sendiri, sebab ilmu tanpa akhlak tidak akan bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini, H. M. Yahya Ahmad, Lc., menyampaikan perjalanan panjang pesantren sejak awal berdirinya hingga tetap eksis dan berkembang pesat hingga saat ini. Ia menegaskan komitmen pesantren dalam melahirkan generasi berakhlak mulia yang mampu berkontribusi di tengah masyarakat.