Mohon tunggu...
muhammadiyah kalimantan timur
muhammadiyah kalimantan timur Mohon Tunggu... Medkom PWM Kaltim

Wabassiril mu'minin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Spirit Mukaddimah: Menggerakkan Umat, Membangun Peradaban" (3)

29 September 2025   06:14 Diperbarui: 29 September 2025   06:14 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Amir Hady

"Spirit Mukaddimah: Menggerakkan Umat, Membangun Peradaban"

Tujuh Pokok Pikiran Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MAD

Naskah 3: Berjuang Menegakkan Islam dengan Meneladani Nabi

Naskah ketiga akan membahas tentang cita-cita hidup Islami dan semangat perjuangan atau jihad yang terkandung di dalam Mukaddimah, dengan memasukkan pokok pikiran keempat dan kelima.

Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) tidak hanya berisikan konsep-konsep filosofis, melainkan juga sebuah narasi yang menggerakkan. Di dalamnya terkandung sebuah visi yang jelas tentang cita-cita hidup Islami yang ingin diwujudkan. Cita-cita ini adalah potret ideal tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim menjalani kehidupannya, baik secara individu maupun kolektif. Ia adalah sebuah gambaran tentang masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai ketakwaan, kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Mukaddimah ini mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk tidak berhenti pada tataran teori, tetapi berupaya keras menjadikan visi tersebut sebagai realitas.

Visi ini diwujudkan melalui semangat jihad dalam arti yang seluas-luasnya. Dalam konteks Muhammadiyah, jihad bukanlah identik dengan kekerasan atau peperangan, melainkan sebuah perjuangan tanpa henti untuk menegakkan kebenaran dan kebaikan. Hal ini sejalan dengan pokok pikiran keempat: berjuang menegakkan Islam adalah wajib. Menjunjung tinggi dan menyebarkan Islam bukan hanya tugas, melainkan ibadah kepada Allah dan wujud ihsan (kebaikan) kepada sesama.

Perjuangan ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Mukaddimah menegaskan bahwa perjuangan tersebut harus mengikuti jejak Nabi, sebuah pokok pikiran kelima. Meneladani perjuangan para nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW, adalah kunci keberhasilan. Para nabi adalah teladan sempurna dalam kesabaran, keikhlasan, keteguhan, dan strategi dakwah. Dengan mencontoh cara mereka berdakwah, berinteraksi dengan masyarakat, dan menghadapi tantangan, Muhammadiyah berupaya memastikan bahwa setiap langkahnya berada di jalur yang benar dan diridai oleh Allah.

Perjuangan ini adalah sebuah keniscayaan. Hidup di dunia ini penuh dengan tantangan dan godaan yang dapat menjauhkan manusia dari jalan yang benar. Oleh karena itu, perjuangan ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh kesabaran, dan keikhlasan. Ia adalah sebuah perjalanan spiritual yang menuntut pengorbanan, baik waktu, tenaga, maupun harta. Semangat ini tercermin dalam etos kerja Muhammadiyah yang senantiasa berorientasi pada pencapaian yang optimal demi kemajuan umat.

Singkatnya, mukaddimah ini adalah sebuah panggilan untuk bertindak. Ia memotivasi setiap warga Muhammadiyah untuk menjadi pribadi yang tidak hanya beriman kuat, tetapi juga berjiwa pejuang yang tak kenal lelah. Cita-cita hidup Islami adalah tujuan akhir, dan jihad adalah jalan yang harus ditempuh untuk mencapainya. Dengan demikian, setiap program dan kegiatan Muhammadiyah adalah manifestasi dari semangat perjuangan ini, yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang baik dan diberkahi oleh Tuhan). (Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun