Mohon tunggu...
Muhammad Irvan Lubis
Muhammad Irvan Lubis Mohon Tunggu... Administrasi - Fresh graduated boys

Telah lulus dari sebuah kampus. Sedang meratapi kehidupan. Siap belajar apapun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Diperbudak Keinginan Sendiri

26 November 2019   20:08 Diperbarui: 26 November 2019   20:42 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perjalanan hidup terus berjalan ke depan, pengetahuan dan wawasan juga terus bertambah, entah pengetahuan akademik atau non akademik. Setiap kalangan mempunyai masalah yang berbeda-beda, dari balita hingga menjadi lansia. Masalah-masalah terkadang datang kata kita sendiri yang membuatnya, kita harus siap dan menyelesaikannya. Inilah hidup, walau berbeda porsi masalah, semua orang pasti memilikinya.

Kebutuhan sedikit, keinginan terlalu banyak. Ini tidak baik, saya sedang mengalaminya, gelisah dan resah karena selalu ingin keinginannya tercapai, ekspetasi terlalu tinggi melebihi batasnya. Bukan kah menjadi manusia yang optimisme itu baik? iya, betul. tapi tidak dengan ekspetasi berlebih. Jadi inget kata penyiar radio fm, salah satu owner lawless, dia berkata:

"Mimpi lo boleh setinggi langit, asal langitnya keliatan."

Nah, ekspetasi berlebih membuat sakit hati dan tidak baik bagi kesehatan jiwa, koreksi jika salah. 

Balik lagi ke dalam permasalahan "Keinginan" akhir-akhir ini saya selalu gelap mata, hampir semua yang saya liat di sosial media selalu ingin dimiliki. sebenarnya bagus, dengan begitu saya ada alasan berusaha mengumpulkan duit demi menyiasati semua keinginan, tapi lagi-lagi di luar kendali, keinginan terus bercabang. Bagi saat ini tidak baik, keinginan yang ingin kita gapai selalu terbayang setiap hari, bukan hanya satu keinginan tapi lebih. 

Mungkin saat ini saya perlu mengurangi pengunaan sosial media terlebih khusus media visual seperti instagram; setiap hari ngeliat katalog barang, otomotif, dan lainnya, tapi isi dompet habis kabeh huhuhu.

Jadi inget buku "sebuah seni bersikap bodo amat" semakin banyak yang kita ketahui terkadang tidak baik, semakin banyak keinginan juga tidak baik, pelan-pelan, gapai satu keinginan dan berproses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun