Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Noor
Muhammad Ilham Noor Mohon Tunggu... Guru - Guru paruh waktu

strive for your dreams

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Minggu Belajar Bahasa Inggris bersama Masyarakat Asean

24 Desember 2020   12:57 Diperbarui: 24 Desember 2020   13:03 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai scholarship hunter a.k.a pemburu beasiswa merupakan hal lumrah mencari beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan, banyak dari scholarship hunter yang melakukan berbagai usaha agar bisa mendapatkan beasiswa yang di idam-idamkan, seperti mengikuti berbagai seminar dan webinar tentang beasiswa, join ke berbagai grup media sosial yang aktif berbagi informasi terkait beasiswa, hingga tak jarang banyak dari "pemburu" ini yang menghubungi langsung awardee dari beasiswa yang mereka inginkan.

Bagi pemburu beasiswa mendapatkan seabrek dan sedetail mungkin informasi mengenai beasiswa (sedikit-banyaknya) akan meningkatkan "chance" memperoleh beasiswa. Tetapi, semua hal yang dilakukan tersebut akan terasa sia-sia jika pemburu beasiswa mengabaikan hal yang paling mendasar ketika ingin mendaftar beasiswa. Hal mendasar tersebut adalah kemampuan berbahasa asing. Oleh karena itu, Bahasa asing menjadi hal yang essensial dan krusial saat ingin melanjutkan pendidikan baik untuk tujuan dalam negeri maupun luar negeri melalui program beasiswa.

'Lah, lantas bagaimana nasib SAYA yang kemampuan berbahasa asingnya masih dibawah standar ini??? Apakah tidak ada kesempatan untuk meneruskan pendidikan S2? S3? atau S lainnya???' TENANG, kabar baiknya adalah SAYA manusia, memiliki akal dan pikiran untuk mengupayakan takdir ke arah yang lebih baik.

Nah, karena didorong oleh keinginan yang besar untuk menambahkan beberapa gelar lagi pada akhir nama, pada tahun 2019 lalu SAYA iseng berselancar di internet mencari beasiswa yang mengkhususkan dirinya hanya untuk peningkatan kemampuan berbahasa asing. Awalnya sangat sulit untuk mendapatkan informasi terkait beasiswa peningkatan bahasa asing (meskipun menggunakan internet), karena umumnya beasiswa-beasiswa yang ditawarkan adalah beasiswa untuk S1, S2 atau S3.

Namun, semua berbalik 180  setelah saya mendapat notifikasi tentang beasiswa dari Pemerintah Brunei Darussalam melalui salah satu grup di media sosial. Setelah membaca keseluruhan informasi yang terdapat pada file pdf beasiswa tersebut, semakin membuat tangan saya "gatal" untuk mencoba mendaftar beasiswa ini.

Beasiswa dengan nama "BRUNEI DARUSSALAM SCHOLARSHIP ON ENHANCING PROFESSIONAL COMMUNICATION SKILLS FOR ASEAN" bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa Inggris bagi warna negara dari kawasan ASEAN. Yes, A S E A N, jadi program beasiswa ini dikhususkan hanya untuk warga negara di wilayah Asia Tenggara. Meskipun beasiswa ini dari pemerintah Brunei namun penyelenggaraannya sendiri dilakukan pada Lembaga UBD-FPT Global Centre di Da Nang, Vietnam. Hal ini juga yang membuat program peningkatan kemampuan Bahasa asing ini menjadi unik.

'Lah, belajar Bahasa inggris-nya di Vietnam??? Tapi kok beasiswa-nya dari Pemerintah Brunei???' Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga muncul dibenak saya saat pertama membaca informasi terkait beasiswa ini. Penjelasannya adalah: UBD-FPT Global Centre yang terletak di Da Nang merupakan kerjasama  antara salah satu universitas di Brunei yaitu Universiti Brunei Darussalam (UBD) dengan FPT University (universitas di Vietnam), hal ini sebagai bentuk kerja sama bilateral antara pemerintah Brunei Darussalam dan pemerintah Vietnam.

Nah, sebelum lebih dalam membahas program-program yang ditawarkan oleh beasiswa ini, saya akan membagi tulisan ini kedalam 2 bagian untuk mempermudah pembaca mencerna informasi. Chapter 1 berkaitan dengan informasi-informasi umum mengenai beasiswa ini seperti jadwal pendaftaran, syarat, berkas dan hal-hal urgent lain yang harus dipersiapkan sebelum mendaftar. Sedangkan chapter 2 nanti akan berfokus pada tahap pengisian aplikasi beasiswa, pengumuman lolos seleksi, pelaksanaan program, closing ceremony hingga benefit yang telah saya dapatkan selama 7 minggu mengikuti program. Baiklah, without further ado, let's begin.

Chapter 1: Beasiswa ini bermula dari KTT ASEAN ke-31 yang diadakan di Manila, Filipina. Pada saat KTT tersebut berlangsung di tahun 2017, Yang Mulia Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam mengumumkan bahwa selama 5 tahun kedepan, Pemerintah Brunei Darusalam akan memberikan beasiswa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi professional bagi warga negara anggota ASEAN. Maka sejak tahun 2018 telah resmilah beasiswa ini dimulai dan akan terus dilaksanakan hingga tahun 2022. Jadi bagi yang ingin mencoba beasiswa ini masih ada kesempatan untuk 2 tahun mendatang. Namun, sebelum mendaftar, sedikitnya ada 3 hal penting yang harus pelamar ketahui terlebih dahulu. 

Pertama, jadwal pendaftaran, umumnya pembukaan pendaftaran dilakukan hanya 1 kali dalam setahun dan dilaksanakan pada akhir Desember atau awal Januari. Meskipun pendaftaran hanya dibuka 1 kali dalam setahun, namun ada 3 batch (gelombang) yang pelamar bisa pilih. Yap, setiap tahunnya akan ada 3 gelombang yang di buka, jadi pelamar bisa mengikuti program sesuai waktu yang pelamar miliki. Umumnya batch 1 dilaksanakan pada bulan Maret-April, batch 2 pada bulan Juli-Agustus dan batch 3 berlangsung pada bulan Oktober-Nopember.  

Kedua, kuota dan program beasiswa, setiap tahunnya akan ada 50 kuota beasiswa yang disediakan dan beasiswa yang ditawarkan tersebut dibagi kedalam 2 program utama yaitu Professional Communications In English (PCE) dan Intensive English Proficiency Course (IEPC). PEC lebih berfokus pada peningkatan komunikasi Bahasa inggris untuk tujuan professional, oleh karena itu materi yang akan dipelajari lebih berkaitan pada bidang komunikasi tertentu seperti menulis email, berbicara dalam pertemuan (rapat) maupun wawancara, dan melakukan presentasi. Sedangkan IEPC berfokus pada 4 kemampuan dasar dalam belajar bahasa yaitu mendengarkan, membaca, menulis dan berbicara.

Seluruh kegiatan komunikasi pada saat mengikuti pembelajaran dilakukan full dalam Bahasa Inggris. Banyak pengalaman-pengalaman seru yang saya dapatkan selama mengikuti program ini, mulai dari awal opening dan berkenalan dengan warga negara dari Malaysia, Vietnam, Laos dan Myanmar hingga mengetahui kebudayaan dan tradisi yang khas dari masing-masing negara. Pengalaman-pengalaman unik ini nantinya akan saya bahas pada chapter 2.

Ketiga, syarat dan berkas yang harus dipersiapkan, ada beberapa kriteria bagi pelamar agar bisa mendaftar beasiswa ini, seperti: pelamar haruslah warga negara dari wilayah Asia Tenggara yang berumur 20-35 tahun, memiliki kesehatan yang baik dengan dibuktikan oleh surat keterangan sehat. Sedangkan persyaratan umum yang diminta oleh penyeleksi beasiswa adalah sertifikat kemampuan Bahasa asing baik itu TOEFL maupun IELTS.

'Apakah TOEFL atau IELTS menjadi syarat wajib?' Iya dong, kita mau belajar Bahasa Inggris loh ini, ya setidaknya harus ada "alat bukti" atau standar yang menyatakan bahwa kita cukup layak untuk diterima dan sertifikat adalah "alat bukti" tersebut. Tetapi, agar bisa mendaftar beasiswa ini, standar nilai TOEFL maupun IELTS yang diminta oleh pemberi beasiswa juga tidak terlalu tinggi.

Untuk program PEC pelamar harus memiliki nilai IELTS 5.0 -- 5.5 atau nilai TOEFL yang setara, sedangkan untuk program IEPC sendiri, minimal kita harus memiliki nilai IELTS 4.5 -- 5.0 atau nilai TOEFL yang setara. Kemudian berkas lainnya yang harus dipersiapkan seperti fotokopi ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir, passport, SKCK dan surat izin atasan bagi yang sudah bekerja. Untuk tahapan pendaftaran dilakukan secara online dan offline (mengirimkan berkas pendaftaran ke alamat kampus UBD di Brunei Darussalam menggunakan jasa POS). Perihal tata cara pendaftaran dan pengisian aplikasi, akan saya bahas pada chapter 2 nanti.

Yaah, berhubung tulisan pada chapter 1 ini sudah cukup panjang, maka saya sudahi sampai disini. Sampai jumpa di chapter 2 (kalau masih memiliki cukup niat untuk menulis lagi hahaha).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun