Banjarmasin -- Di tengah pesatnya arus perdagangan dan persaingan usaha di Kota Banjarmasin, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap menjadi motor penggerak utama ekonomi masyarakat. Salah satu contoh inspiratif datang dari Muhammad Aminuddin Ali, seorang pedagang dari Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah, yang telah menjalankan usahanya selama lebih dari lima tahun dengan strategi sederhana namun efektif: fokus pada kualitas dan inovasi produk.
Penelitian lapangan yang dilakukan oleh Muhammad Ihsan Fadilah, mahasiswa Program Studi Geografi FISIP Universitas Lambung Mangkurat, mengungkap bagaimana pelaku UMKM seperti Aminuddin mampu bertahan di tengah dinamika ekonomi yang kian kompetitif. Melalui wawancara dan kuesioner yang disebarkan pada September 2025, terungkap sejumlah hal menarik tentang pola pengelolaan dan semangat kewirausahaan lokal.
Perencanaan Usaha yang Matang
Meski tergolong usaha mikro dengan hanya 1--3 tenaga kerja, Aminuddin telah memiliki rencana bisnis tertulis (business plan). Langkah ini jarang dilakukan oleh pelaku UMKM skala kecil, namun menunjukkan adanya visi dan arah pengembangan jangka panjang. Dengan sistem pencatatan keuangan manual sederhana, Aminuddin memastikan arus kas usahanya tetap terpantau meski tanpa bantuan perangkat lunak akuntansi modern.
"Yang penting uang keluar dan masuk itu tercatat. Jadi kalau ada yang kurang, bisa segera ketahuan," ujarnya saat diwawancarai.
Strategi Berbasis Kualitas
Dalam menjalankan usahanya, Aminuddin menempatkan kualitas produk sebagai prioritas utama. Ia percaya bahwa mempertahankan rasa dan mutu produk adalah kunci untuk menjaga loyalitas pelanggan. Pendekatan ini terbukti efektif, sebab hingga kini usahanya tetap eksis di tengah ketatnya persaingan antar pedagang di kawasan Teluk Dalam.
Inovasi Produk untuk Menjawab Tantangan Pasar
Dari hasil kuesioner, diketahui bahwa Aminuddin pernah melakukan inovasi produk, meski baru satu kali sepanjang perjalanan usahanya. Inovasi tersebut terfokus pada pengembangan rasa dan desain produk agar tetap relevan dengan selera konsumen. Langkah kecil ini mencerminkan kesadaran pentingnya beradaptasi dengan perubahan pasar, tanpa harus meninggalkan karakter khas produknya.
Menurut peneliti, inovasi semacam ini menjadi salah satu faktor pembeda antara UMKM yang stagnan dan yang berkembang. "Bentuk inovasi produk, meskipun sederhana, mencerminkan kemampuan adaptasi yang tinggi dan orientasi jangka panjang terhadap kepuasan pelanggan," jelas Ihsan.