Berdasarkan analisis, diperoleh beberapa temuan utama terkait implementasi edukasi CERDIK di MI Muhammadiyah Kradenan 1 kelas 1–3:
1. Kesadaran Pola Hidup Sehat pada Siswa
Sebagian besar siswa telah memahami pentingnya cuci tangan, makan sayur, dan berolahraga, meskipun praktiknya masih belum konsisten.
2. Implementasi CERDIK di Sekolah
Cek kesehatan berkala: sekolah bekerja sama dengan puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan tahunan.
Enyahkan asap rokok: guru menekankan bahaya rokok melalui media poster dan cerita sederhana.
Rajin aktivitas fisik: diadakan senam pagi setiap Jumat serta permainan olahraga ringan.
Diet sehat gizi seimbang: guru mendorong siswa membawa bekal sehat dari rumah.
Istirahat cukup: siswa diberi pemahaman tentang pentingnya tidur 8 jam per hari.
Kelola stres: guru menggunakan metode pembelajaran kreatif dan permainan edukatif.
3. Kendala Implementasi
Masih banyak siswa membeli jajanan di luar sekolah yang kurang sehat.
Dukungan orang tua terhadap pola makan sehat belum konsisten
Fasilitas olahraga di sekolah terbatas.
Tabel Ringkasan Hasil:
Aspek CERDIKImplementasi di SekolahKendala Utama
Cek kesehatan berkalaPemeriksaan tahunan oleh puskesmasJadwal terbatas
Enyahkan asap rokokEdukasi poster dan ceritaLingkungan rumah masih terpapar rokok
Aktivitas fisikSenam pagi & permainan olahragaFasilitas terbatas
Diet sehatBekal sehat dari rumahAnak membeli jajanan sembarangan
Istirahat cukupPenyuluhan jam tidurPengawasan orang tua masih lemah
Kelola stresPermainan edukatif & pembelajaran kreatifSiswa mudah bosan tanpa variasi
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi CERDIK di MI Muhammadiyah Kradenan 1 kelas 1–3 sudah mulai memberikan dampak positif terhadap kesadaran siswa mengenai pola hidup sehat. Pengenalan nilai-nilai CERDIK melalui kegiatan rutin sekolah membantu anak-anak membentuk pemahaman dasar tentang kesehatan. Hal ini sejalan dengan teori social learning Bandura (1986) yang menekankan bahwa anak belajar melalui pengamatan dan pembiasaan dari lingkungan sekitar.