Kehebatan guru tidaklah sekadar mendidik, tetapi juga bisa menggali potensi siswa. Sehingga diantara siswanya, lahir orang-orang sukses. Apapun profesinya, dari pedagang, Kepala Desa/Lurah, guru, insinyur, pengusaha, anggota Dewan sampai presidenpun, semua atas jasa para guru.
Sedari awal guru mengetahui bakat dan potensi siswanya, hal ini bisa terlihat ketika mereka masuk ke sekolah, guru mengarahkan kemana siswa akan melanjutkan pendidikannya sesuai potensi yang berkembang pada bakatnya.
Keliru jika guru yang cerdas, yang punya cara pandang luas, lantas kemudian melabeli siswa yang berperilaku "Nakal". Â Mengecap kata "nakal" seringkali terucap guru manakala melihat tingkah polah siswanya melewati batas yang ditolelirnya, misalnya saja siswa tersebut membuat keributan di kelas, berkelahi, memanjat-manjat kursi dan meja, seharusnya mereka menulis di buku tapi mencoret-coret meja dan dinding kelas.
Maka, guru yang cerdas akan melihat sisi baiknya. Cara pandangnya melihat ke depan dibalik "nakal" perilaku siswanya. Memang kita sebagai guru kesabaran kita juga diuji. Bermacam kata yang terlontar dari kita. Tersadar atau tidak.Â
Guru cerdas harus menyadari betul men-judgment dan men-justice dengan kata-kata bisa berdampak mematikan miliaran sel saraf otaknya. Padahal saat itu sel-sel otaknya tengah berkembang membentuk kecerdasannya. Mereka tidak mengetahui bahwa perilaku yang dilakukannya baik atau buruk.Â
Mereka sedang mencoba berperilaku melihat orang-orang dewasa berperilaku. Maka guru yang cerdas dituntut untuk mengarahkan, membimbing mereka ke jalan yang sebenarnya.
Nah, bagaimana kiat menjadi guru cerdas!, berikut kiatnya :
Pertama, yang diucapkan selalu kata-kata positif.
Untaian kata yang terucap dari guru cerdas hendaknya selalu kata-kata positif. Misalnya ketika melihat siswa yang suka berkelahi, "semoga ananda nanti menjadi atlet judo, karate, pencak silat, tarung derajat, dan lain-lainnya".Â
Ketika  siswa suka mencoret-coret meja dan dinding kelas, "semoga ananda jadi pelukis handal ya kelak". Ketika melihat siswa suka memanjat-manjat pagar dan jendela sekolah, "semoga ananda menjadi atlet panjat tebing ya nanti".