Mohon tunggu...
Muhammad Haidar Fayiz
Muhammad Haidar Fayiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akibat Situasi yang Tidak Mendukung, Menyebabkan Kerugian dan Muncul Berbagai Macam Kecurigaan

24 April 2021   14:23 Diperbarui: 24 April 2021   14:26 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN
World Health Organization resmi mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemic global. Hal ini diumumkan Rabu (11/3/2020) malam. Dengan adanya info resmi dari pihak WHO membuat seluruh negara untuk menghimbau seluruh masyarakatnya untuk tetap diam di rumah selama pandemic virus ini. Dampak negatif selain adanya penyakit mematikan, adalah perekonomian tiap negara yang menurun disebabkan oleh pandemic ini saking berbahayanya virus ini. Perintah untuk tetap di rumah yang menjadikan salah satu penyebab kerugian yang terjadi dimana mana, bahkan ada beberapa orang yang harus berjuang bekerja keras ditengah pandemic ini untuk mendapatkan upah hasil agar bisa bertahan hidup, setelah beberapa lama nya masa pandemic berlalu, muncul lah era baru yang kiat disebut sebagai New Normal yang dimana sekarang masyarakat sudah diperbolehkan untuk keluar rumah namun dengan jaminan, untuk mengikuti protokol kesehatan yang sudah di anjurkan, serta jangka waktu yang di batasi di setiap tempat. Namun perlu kita ketahui, bahwa masih ada beberapa orang yang bisnisnya masih tidak memiliki profit yang signifikan. Oleh karna itu saya akan sedikit membahas siapakan orang orang itu tersebut

ISI

Dropshipper, Dropshipper adalah orang yang memasarkan produk dari produsen, supplier, atau distributor tanpa membeli stok barangnya terlebih dahulu kemudian pengiriman barang tersebut akan dikirimkan langsung oleh produsen, supplier, atau distributor tersebut.

Berlalunya masa pandemic yang panjang membuat seluruh orang jenuh dengan kondisi yang mengharuskan mereka untuk tetap diam di rumah saja, oleh karena itu muncullnya era new normal yang memperbolehkan kita untuk keluar rumah dengan syarat protokol kesehatan agar terus dilaksanakan sesuai anjuran.

Dropshipper merupakan bisnis online yang cara kerjanya sendiri cukup mudah dan bisa menghasilkan banyak jika kita terus berkonsisten dengan pekerjaan itu. Bisnis ini juga sempat ramai sekali dibicarakan bahkan tidak sedikit orang yang mencoba usaha ini di seluruh penjuru indonesia, karena syarat atau hal yang dibutuhkan untuk bisa melakukan bisnis ini bisa di bilang tidak beresiko tinggi yaitu mempunya modal yang cukup untuk produk/barang milik produsen, supplier, atau distributor, lalu mempunyai bank pribadi sebagai tempat menyimpan uang dan bisa mendapatkan hak izin dari produsen, supplier, atau distributor yang akan kita pasarkan produknya.

Cukup mudah untuk menjadi Dropshipper dan keuntungan yang dihasilkan sendiri itu juga lumayan dan tentu saja banyak orang yang ingin menjadi Dropshipper. Namun meskipun cara untuk menjadi Dropshipper terlihat mudah, tentu akan bersaing juga dengan para Dropshipper lainnya yang sekiranya menjual produk yang sama dengan kita. Oleh karena itu kita membutuhkan kemampuan yang bisa menarik perhatian konsumen dengan berbagai cara agar mereka mau membeli di kedai olshop milik kita.

Hal utama yang ingin saya bicarakan saat ini ialah masa masa sekarang yang dimana banyak Dropshipper tidak memiliki pemasukan seperti hari hari biasa sebelum adanya pandemic ini. Meskipun cara kerjanya berbasis online, para Dropshipper sendiri mengaku bahwa penghasilan mereka di masa yang saat ini benar benar menurun, hal ini benar adanya, karena saya sendiri mempunya kenalan Muhammad Rifqi Azis yang menjadi Dropshipper sepatu. Ia bercerita bahwa usaha Dropshipper di masa sekarang ini benar benar menurun, penghasilan yang didapatkan sebelum adanya pandemic berbeda jauh sekali, bahkan dia sampai mencari berbagai macam cara lain untuk bisa menarik perhatian konsumen seperti kala itu. Keluhan lain juga muncul dari pihak pihak Dropshipper lainnya, ia bercerita bahwa tidak hanya usaha dia yang menurun, tetapi para Dropshipper lainnya juga ikut menurun, sehingga tidak sedikit dari mereka yang meninggalkan usaha ini dan mencoba mencari cara atau alternative lain yang bisa digunakan dimasa pandemic ini selagi bisnis Dropshipper saat ini belum bisa berkembang.

Disisi lain, akibat adanya era new normal ini ada beberapa pihak dari Dropshipper yang sampai berpikiran bahwa virus covid itu tidak benar adanya, mereka berpikiran bahwa para para pekerja medis memanfaat kan situasi ini sebagai lahan keuntungan mereka. Memang cukup disayangkan bagaimana orang orang yang diluar sana yang mencoba meraut keuntungan dari situasi yang masi buruk ini, membuat situasi yang semakin memburuk. Lalu argumen ini didukung lagi oleh kejadian Demo pada tanggal 8 oktober kemarin, yang dimana sekumpulan orang orang ramai dijalan yang diantaranya tentu saja ada beberapa pihak yang tidak peduli dengan protokol kesehatan tidak menggunakan masker dan segalanya. Tidak mendapatkan penyatik covid yang diduga sebagai penyakit dengan penularan yang cepat dan mudah, membuat tidak hanya para Dropshipper bahkan masyarakat berpikiran hal yang sama dan mulai mencurigai para pekerja medis, beredar juga info mengenai sejumlah pasien yang hanya mengalami kecelakan ringan di vonis terkena covid, dan adanya beberapa biaya penanganan covid yang sampai berpuluhan juta harganya.

Dari beberapa info atau argumen diatas, mulai dari Dropshipper, pendapat saya sendiri mengenai hal ini, memang sangat disayangkan bagaimana usaha yang kita jalanin tiba tiba hancur seketika akibat pandemic virus ini. Tidak hanya para Dropshipper bahkan toko toko besar lainnya sendiri kewalahan dalam menangani kasus yang tiba tiba menyebar keseluruh dunia ini. Tapi ada diataranya, mereka melakukan berbagai macam inovasi baru agar usaha mereka bisa tetap menghasilkan sebagaimana mestinya setidaknya mereka bisa tetap menghasilkan, salah satu contoh yang mungkin sering kita temui ialah pizza hut, mereka membuka semacam tenda kecil dan menawarkan 4 kardus pizza ukuran mini dengan harga 100 ribu rupiah, mereka juga melakukan hal yang sama namun dengan cara menggunakan mobil dan berjualan dipinggir jalan layaknya pedagang kaki lima agar setidaknya masih bisa terus menghasilkan dimasa yang berat saat ini. Untuk Dropshipper yang memasarkan produk busana atau pakaian dari atas kepala sampai kaki bagi saya sangat sulit untuk meraih keuntungan di situasi yang sekarang, mayoritas orang orang dalam membeli barang pakaian rata rata

mengunjungi tempatnya langsung agar bisa mencoba dan memastikan ukuran pas dengan ukuran yang digunakan. Namun ada beberapa orang juga yang malas untuk pergi ke tokonya langsung. Lalu, mengapa usaha para Dropshipper menurun?, menurut saya sendiri, karena gaya hidup kita yang sudah terlalu lama diam dirumah lalu adanya batasan waktu dan tempat untuk keluar sehingga tidak sedikit orang orang masih betah dirumah saja dan busana bagi saya untuk di saat ini tidak begitu sering di cari, dan rata rata orang membeli pakaian itu ya agar bisa di lihat oleh orang, namun dengan keadaan yang sekarang tentunya sangat susah. Oleh karena itu sebisa mungkin dan semaksimal mungkin para Dropshipper masih berusaha kerang untuk menarik perhatian para konsumennya kembali.

Selanjutnya mengenai pihak medis yang menyalahgunakan situasi, saya sendiri juga mendengar tentang rumor dimana beberapa pihak rumah sakit menggunakan nama virus covid sebagai alibi mereka untung mendapatkan keuntungan yang banyak. Awalnya saya sendiri juga tidak percaya dengan rumor itu, namun setelah mendengar beberapa pihak yang menyampaikan hal yang sama dan bahkan dari keluarga saya sendiri, dan mencoba untuk memikirkan lebih dalam lagi apakah setega itu orang orang sana melakukan itu hanya demi uang?. Saya tau mungkin tidak semua pihak rumah sakit melakukan itu, tidak bisa kita pukul rata, namun penyebab hal buruk ini terjadi ialah oknum-oknum di luar sana yang menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan yang mereka inginkan, sehingga membuat rumah sakit di berbagai macam mata orang itu memiliki pengertian yang berbeda beda. Namun kecurigaan masih terus berlanjut dan saya harap nantinya ada klarifikasi bukti langsung dari pihak rumah sakit mengenai rumor yang beredar ini, apakah ada penjelasan yang membuat orang-orang bisa mempercayai pihak medis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun